Israel Hancurkan Rumah Pemimpin Senior Hamas di Tepi Barat
Rabu, 01 November 2023 - 05:36 WIB
TEPI BARAT - Israel telah meledakkan rumah seorang pejabat senior Hamas di Tepi Barat.Negara Zionis itu secara agresif menargetkan kepemimpinan kelompok PalestinaHamas di tengah perang di Jalur Gaza.
Rekaman yang diposting di media sosial pada hari Selasa menunjukkan rumah Saleh al-Arouri hancur total di kota Arura, dekat Ramallah.
Al-Arouri, yang diyakini tinggal di pengasingan di Lebanon, adalah wakil ketua biro politik Hamas. Baik dia maupun keluarganya tidak ada di dalam rumah saat ledakkan terjadi.
Pasukan Israel mengambil alih rumah al-Arouri 10 hari lalu dan mengklaim mereka mulai menggunakannya sebagai pusat intelijen.
“Meledakkan rumah ini lebih merupakan langkah simbolis,” kata koresponden Al Jazeera Bernard Smith, dari Ramallah.
“Tentu saja, mereka sangat menginginkan al-Arouri sendiri… dia dianggap sebagai salah satu dalang sebenarnya di balik serangan 7 Oktober yang dilancarkan Hamas ke wilayah Israel,” kata Smith, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (1/1/2023).
Israel juga mengumumkan telah membunuh anggota Hamas lainnya yang terlibat dalam pengorganisasian serangan 7 Oktober yang menewaskan 1.400 warga Israel.
Pembaruan tentara Israel di platform media sosial X mengatakan serangan udaranya menewaskan Nasim Abu Ajina, komandan batalion Beit Lahia di divisi utara Hamas.
Postingan tersebut mengatakan Ajina telah berperan dalam mengembangkan kemampuan drone dan paraglider Hamas.
Dalam pernyataan bersama, tentara Israel dan Badan Keamanan Israel (ISA) mengatakan pembunuhan (Ajina) secara signifikan merugikan upaya Hamas, yang disebut sebagai organisasi teroris, untuk mengganggu aktivitas darat IDF.
Penargetan Israel terhadap para pemimpin Hamas terjadi setelah pasukan daratnya memasuki Gaza untuk malam keempat berturut-turut pada hari Senin, menandai eskalasi paling serius dari perang tiga minggu tersebut.
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan pasukan Israel telah membunuh pejuang Hamas dan mengarahkan angkatan udara untuk menyerang sasaran secara real-time selama serangan tersebut.
Militer Israel juga melaporkan beberapa pertempuran di mana pasukannya terkena tembakan rudal antitank dan senapan mesin. Hamas mengklaim telah menghancurkan kendaraan lapis baja Israel di sebelah timur penyeberangan Erez di Gaza.
Netanyahu telah berulang kali menolak seruan gencatan senjata setelah tiga minggu serangan tanpa henti di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 8.000 orang, termasuk sedikitnya 3.000 anak-anak.
“Itu tidak akan terjadi,” kata Netanyahu kepada media asing.
“Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas,” imbuhnya.
Rekaman yang diposting di media sosial pada hari Selasa menunjukkan rumah Saleh al-Arouri hancur total di kota Arura, dekat Ramallah.
Al-Arouri, yang diyakini tinggal di pengasingan di Lebanon, adalah wakil ketua biro politik Hamas. Baik dia maupun keluarganya tidak ada di dalam rumah saat ledakkan terjadi.
Pasukan Israel mengambil alih rumah al-Arouri 10 hari lalu dan mengklaim mereka mulai menggunakannya sebagai pusat intelijen.
“Meledakkan rumah ini lebih merupakan langkah simbolis,” kata koresponden Al Jazeera Bernard Smith, dari Ramallah.
“Tentu saja, mereka sangat menginginkan al-Arouri sendiri… dia dianggap sebagai salah satu dalang sebenarnya di balik serangan 7 Oktober yang dilancarkan Hamas ke wilayah Israel,” kata Smith, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (1/1/2023).
Israel juga mengumumkan telah membunuh anggota Hamas lainnya yang terlibat dalam pengorganisasian serangan 7 Oktober yang menewaskan 1.400 warga Israel.
Pembaruan tentara Israel di platform media sosial X mengatakan serangan udaranya menewaskan Nasim Abu Ajina, komandan batalion Beit Lahia di divisi utara Hamas.
Postingan tersebut mengatakan Ajina telah berperan dalam mengembangkan kemampuan drone dan paraglider Hamas.
Dalam pernyataan bersama, tentara Israel dan Badan Keamanan Israel (ISA) mengatakan pembunuhan (Ajina) secara signifikan merugikan upaya Hamas, yang disebut sebagai organisasi teroris, untuk mengganggu aktivitas darat IDF.
Penargetan Israel terhadap para pemimpin Hamas terjadi setelah pasukan daratnya memasuki Gaza untuk malam keempat berturut-turut pada hari Senin, menandai eskalasi paling serius dari perang tiga minggu tersebut.
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan pasukan Israel telah membunuh pejuang Hamas dan mengarahkan angkatan udara untuk menyerang sasaran secara real-time selama serangan tersebut.
Militer Israel juga melaporkan beberapa pertempuran di mana pasukannya terkena tembakan rudal antitank dan senapan mesin. Hamas mengklaim telah menghancurkan kendaraan lapis baja Israel di sebelah timur penyeberangan Erez di Gaza.
Netanyahu telah berulang kali menolak seruan gencatan senjata setelah tiga minggu serangan tanpa henti di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 8.000 orang, termasuk sedikitnya 3.000 anak-anak.
“Itu tidak akan terjadi,” kata Netanyahu kepada media asing.
“Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas,” imbuhnya.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda