Tolak Gencatan Senjata, Netanyahu: Ini Waktunya Berperang!
loading...
PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata. Foto/Times of Malta
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata. Ia kemudian merujuk pada posisi Amerika Serikat (AS) setelah serangan Pearl Harbor pada tahun 1941 dan serangan 11 September pada tahun 2001.
“Saya ingin memperjelas posisi Israel mengenai gencatan senjata. Sama seperti Amerika Serikat yang tidak menyetujui gencatan senjata setelah pemboman Pearl Harbor, atau setelah serangan teroris 9/11. Israel tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada 7 Oktober,” katanya.
“Seruan gencatan senjata atau seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada teroris, menyerah pada barbarisme, itu tidak akan terjadi,” tambahnya seperti dikutip dari CNN, Selasa (31/10/2023).
Netanyahu mengatakan meskipun Alkitab mengatakan ada waktu untuk perdamaian, dia berkata: “Ini adalah waktu untuk perang.”
Ketika ditanya apakah dia telah mempertimbangkan untuk mundur, Netanyahu mengatakan satu-satunya hal yang akan dia mundurkan adalah Hamas.
“Kami akan memasukkan mereka ke tong sampah sejarah. Itu tujuan saya. Itu tanggung jawab saya,” tegasnya.
Netanyahu juga menolak anggapan bahwa Israel menerapkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina dalam upayanya menyerang Hamas, dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut mencegah warga sipil pindah ke zona aman di Gaza selatan.
“Hamas mencegah mereka pergi, dan menjaga mereka tetap berada di wilayah konflik. Jadi saya pikir Anda harus mengarahkan pertanyaan Anda ke Hamas,” kata Netanyahu kepada seorang reporter pada konferensi pers.
Netanyahu mengatakan Israel telah berusaha mencegah jatuhnya korban sipil dengan menyerukan warga sipil di Gaza untuk pindah ke zona aman di selatan dan memberikan dukungan kemanusiaan.
“Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk meminimalkan korban sipil, tapi kita tidak bisa menyerah dalam perjuangan ini,” kata Netanyahu, seraya mengatakan masa depan negaranya dan negara-negara beradab lainnya bergantung pada hal ini.
“Saya ingin memperjelas posisi Israel mengenai gencatan senjata. Sama seperti Amerika Serikat yang tidak menyetujui gencatan senjata setelah pemboman Pearl Harbor, atau setelah serangan teroris 9/11. Israel tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada 7 Oktober,” katanya.
“Seruan gencatan senjata atau seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada teroris, menyerah pada barbarisme, itu tidak akan terjadi,” tambahnya seperti dikutip dari CNN, Selasa (31/10/2023).
Netanyahu mengatakan meskipun Alkitab mengatakan ada waktu untuk perdamaian, dia berkata: “Ini adalah waktu untuk perang.”
Ketika ditanya apakah dia telah mempertimbangkan untuk mundur, Netanyahu mengatakan satu-satunya hal yang akan dia mundurkan adalah Hamas.
“Kami akan memasukkan mereka ke tong sampah sejarah. Itu tujuan saya. Itu tanggung jawab saya,” tegasnya.
Netanyahu juga menolak anggapan bahwa Israel menerapkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina dalam upayanya menyerang Hamas, dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut mencegah warga sipil pindah ke zona aman di Gaza selatan.
Baca Juga
“Hamas mencegah mereka pergi, dan menjaga mereka tetap berada di wilayah konflik. Jadi saya pikir Anda harus mengarahkan pertanyaan Anda ke Hamas,” kata Netanyahu kepada seorang reporter pada konferensi pers.
Netanyahu mengatakan Israel telah berusaha mencegah jatuhnya korban sipil dengan menyerukan warga sipil di Gaza untuk pindah ke zona aman di selatan dan memberikan dukungan kemanusiaan.
“Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk meminimalkan korban sipil, tapi kita tidak bisa menyerah dalam perjuangan ini,” kata Netanyahu, seraya mengatakan masa depan negaranya dan negara-negara beradab lainnya bergantung pada hal ini.
(ian)
Explore More