Khaled Mashal: Rusia Diuntungkan oleh Serangan Hamas terhadap Israel
Senin, 30 Oktober 2023 - 12:34 WIB
DOHA - Khaled Mashal, mantan pemimpin Hamas, mengeklaim bahwa Rusia diuntungkan oleh serangan spektakuler kelompoknya terhadap Israel 7 Oktober lalu.
Mashal, yang tinggal di Qatar, mengatakan Moskow bermaksud menggunakan serangan yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa itu sebagai bahan pengajaran di akademi militernya.
“Kami ingin komunitas Arab di Barat aktif dan bekerja sama dengan negara adidaya seperti China dan Rusia,” kata Mashal dalam wawancara dengan wartawan yang diterjemahkan televisi Middle East Media Research Institute (MEMRI).
“Untuk informasi kepada Anda, Rusia mendapat keuntungan dari serangan kami, karena kami mengalihkan perhatian Amerika Serikat dari mereka dan dari Ukraina," ujarnya, yang dilansir The Jerusalem Post, Senin (30/10/2023).
“China melihat serangan kami sebagai contoh yang cemerlang,” lanjut Mashal.
“Rusia mengatakan kepada kami bahwa apa yang terjadi pada tanggal 7 Oktober akan diajarkan di akademi militer," paparnya.
Dia menambahkan, "China sedang berpikir untuk melaksanakan rencana di Taiwan, melakukan apa yang dilakukan Brigade al-Qassam pada tanggal 7 Oktober. Negara-negara Arab memberikan dunia sebuah kelas master.”
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan delegasi Hamas telah bertemu dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia tetapi tidak dengan Presiden Vladimir Putin atau pejabat tinggi Kremlin.
Mashal, yang tinggal di Qatar, mengatakan Moskow bermaksud menggunakan serangan yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa itu sebagai bahan pengajaran di akademi militernya.
“Kami ingin komunitas Arab di Barat aktif dan bekerja sama dengan negara adidaya seperti China dan Rusia,” kata Mashal dalam wawancara dengan wartawan yang diterjemahkan televisi Middle East Media Research Institute (MEMRI).
“Untuk informasi kepada Anda, Rusia mendapat keuntungan dari serangan kami, karena kami mengalihkan perhatian Amerika Serikat dari mereka dan dari Ukraina," ujarnya, yang dilansir The Jerusalem Post, Senin (30/10/2023).
“China melihat serangan kami sebagai contoh yang cemerlang,” lanjut Mashal.
“Rusia mengatakan kepada kami bahwa apa yang terjadi pada tanggal 7 Oktober akan diajarkan di akademi militer," paparnya.
Dia menambahkan, "China sedang berpikir untuk melaksanakan rencana di Taiwan, melakukan apa yang dilakukan Brigade al-Qassam pada tanggal 7 Oktober. Negara-negara Arab memberikan dunia sebuah kelas master.”
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan delegasi Hamas telah bertemu dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia tetapi tidak dengan Presiden Vladimir Putin atau pejabat tinggi Kremlin.
tulis komentar anda