Perekonomian China Lesu di Tengah Tingginya Pengangguran Pemuda
Sabtu, 28 Oktober 2023 - 11:06 WIB
"Membatasi campur tangan pihak berwenang yang tidak tepat dalam kegiatan mikroekonomi selalu menjadi tugas utama dalam reformasi sistem ekonomi China," kata profesor ekonomi di Central Party School Cai Zhibing.
Menurut Cai, “intervensi" seperti itu berarti para pejabat tersebut tidak mempertimbangkan persyaratan "pembangunan berkualitas tinggi," seperti yang diperjuangkan oleh Komite Sentral PKC.
Dia mengatakan bahwa beberapa pihak berwenang tidak "ketat dan beradab" dalam hal penegakan hukum.
Cai menggambarkan peraturan dan langkah-langkah seragam yang muncul di seluruh China untuk mengendalikan sektor swasta sebagai pendekatan "satu untuk semua" yang telah "sangat" meningkatkan ketidakpastian, beban, dan risiko ekonomi dunia usaha.
Cai mengatakan pandemi Covid-19, perubahan tren perdagangan global, dan pergeseran fokus pembangunan dalam negeri telah menyebabkan ketidakseimbangan keuangan pemerintah daerah di China.
Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk lebih agresif dalam menyita aset dan mengenakan denda sebagai upaya meningkatkan pendapatan. "Akibatnya, intervensi seperti itu telah mengganggu ketertiban operasi, merugikan lingkungan bisnis dan mempengaruhi kepercayaan dalam operasi bisnis," tutur Cai.
Dia menekankan perlunya "menjamin persaingan pasar yang adil dan penuh, sekaligus merevitalisasi vitalitas pasar secara efektif." Cai juga menyerukan untuk "mengurangi campur tangan yang tidak pantas dalam kegiatan ekonomi" serta "memitigasi pengabaian aturan ekonomi pasar oleh pihak berwenang”.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Menurut Cai, “intervensi" seperti itu berarti para pejabat tersebut tidak mempertimbangkan persyaratan "pembangunan berkualitas tinggi," seperti yang diperjuangkan oleh Komite Sentral PKC.
Dia mengatakan bahwa beberapa pihak berwenang tidak "ketat dan beradab" dalam hal penegakan hukum.
Cai menggambarkan peraturan dan langkah-langkah seragam yang muncul di seluruh China untuk mengendalikan sektor swasta sebagai pendekatan "satu untuk semua" yang telah "sangat" meningkatkan ketidakpastian, beban, dan risiko ekonomi dunia usaha.
Cai mengatakan pandemi Covid-19, perubahan tren perdagangan global, dan pergeseran fokus pembangunan dalam negeri telah menyebabkan ketidakseimbangan keuangan pemerintah daerah di China.
Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk lebih agresif dalam menyita aset dan mengenakan denda sebagai upaya meningkatkan pendapatan. "Akibatnya, intervensi seperti itu telah mengganggu ketertiban operasi, merugikan lingkungan bisnis dan mempengaruhi kepercayaan dalam operasi bisnis," tutur Cai.
Dia menekankan perlunya "menjamin persaingan pasar yang adil dan penuh, sekaligus merevitalisasi vitalitas pasar secara efektif." Cai juga menyerukan untuk "mengurangi campur tangan yang tidak pantas dalam kegiatan ekonomi" serta "memitigasi pengabaian aturan ekonomi pasar oleh pihak berwenang”.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(mas)
tulis komentar anda