AS dan Iran Saling Keluarkan Peringatan Keras, Timur Tengah Semakin Genting
Senin, 23 Oktober 2023 - 10:21 WIB
Namun Austin, ketika berbicara kepada ABC News, mengeluarkan peringatan keras. "Jika ada kelompok atau negara mana pun yang ingin memperluas konflik ini dan mengambil keuntungan dari situasi yang sangat tidak menguntungkan ini, saran kami adalah: jangan."
“Kami mempertahankan hak untuk membela diri dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang tepat,” katanya.
Sementara itu, di Teheran, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel dan Amerika Serikat bahwa jika Israel tidak menghentikan serangannya terhadap Gaza, Timur Tengah “akan lepas kendali".
“Saya memperingatkan AS dan wakilnya (Israel)...bahwa jika mereka tidak segera menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Gaza, segala sesuatu mungkin terjadi kapan saja dan kawasan itu akan lepas kendali,” katanya dalam konferensi pers pada hari Minggu.
Amir-Abdollahian mengibaratkan keadaan saat ini di wilayah tersebut dengan sebuah metaforis, dengan mengatakan bahwa setiap “kesalahan perhitungan” dalam konflik yang sedang berlangsung dapat mengakibatkan “konsekuensi yang berat dan pahit bagi kepentingan para penghasut perang,” merujuk pada Israel dan Amerika Serikat.
Eskalasi terbaru dimulai ketika para milisi Hamas meluncurkan serangan "Operasi Badai al-Aqsa" yang mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Israel membalasnya dengan serangan udara dan artileri tanpa henti di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 4.600 orang.
“Kami mempertahankan hak untuk membela diri dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang tepat,” katanya.
Sementara itu, di Teheran, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel dan Amerika Serikat bahwa jika Israel tidak menghentikan serangannya terhadap Gaza, Timur Tengah “akan lepas kendali".
“Saya memperingatkan AS dan wakilnya (Israel)...bahwa jika mereka tidak segera menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Gaza, segala sesuatu mungkin terjadi kapan saja dan kawasan itu akan lepas kendali,” katanya dalam konferensi pers pada hari Minggu.
Amir-Abdollahian mengibaratkan keadaan saat ini di wilayah tersebut dengan sebuah metaforis, dengan mengatakan bahwa setiap “kesalahan perhitungan” dalam konflik yang sedang berlangsung dapat mengakibatkan “konsekuensi yang berat dan pahit bagi kepentingan para penghasut perang,” merujuk pada Israel dan Amerika Serikat.
Eskalasi terbaru dimulai ketika para milisi Hamas meluncurkan serangan "Operasi Badai al-Aqsa" yang mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Israel membalasnya dengan serangan udara dan artileri tanpa henti di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 4.600 orang.
(mas)
tulis komentar anda