Dari 6 Pemimpin Hamas, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 19 Oktober 2023 - 22:11 WIB
Sebagai anggota terkemuka gerakan tersebut pada akhir tahun 1980an, Israel memenjarakan Haniyeh selama tiga tahun pada tahun 1989 ketika mereka menindak pemberontakan Palestina yang pertama.
Dia kemudian diasingkan pada tahun 1992 ke tanah tak bertuan antara Israel dan Lebanon, bersama dengan sejumlah pemimpin Hamas.
Setelah setahun di pengasingan, dia kembali ke Gaza. Pada tahun 1997, ia diangkat menjadi kepala kantor pemimpin spiritual Hamas, sehingga memperkuat posisinya.
Haniyeh ditunjuk sebagai perdana menteri Palestina pada tahun 2006 oleh Presiden Mahmoud Abbas setelah Hamas memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu nasional, namun diberhentikan setahun kemudian setelah kelompok tersebut menggulingkan partai Fatah pimpinan Abbas dari Jalur Gaza dalam seminggu kekerasan yang mematikan.
Haniyeh menolak pemecatannya karena dianggap "inkonstitusional", dan menekankan bahwa pemerintahannya "tidak akan mengabaikan tanggung jawab nasionalnya terhadap rakyat Palestina", dan terus memerintah di Gaza.
Dia terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017.
Pada tahun 2018, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Haniyeh sebagai teroris. Dia telah tinggal di Qatar selama beberapa tahun terakhir.
Foto/Reuters
Pada bulan September 2015, Amerika Serikat memasukkan nama Sinwar ke dalam daftar hitam "teroris internasional".
Dia kemudian diasingkan pada tahun 1992 ke tanah tak bertuan antara Israel dan Lebanon, bersama dengan sejumlah pemimpin Hamas.
Setelah setahun di pengasingan, dia kembali ke Gaza. Pada tahun 1997, ia diangkat menjadi kepala kantor pemimpin spiritual Hamas, sehingga memperkuat posisinya.
Haniyeh ditunjuk sebagai perdana menteri Palestina pada tahun 2006 oleh Presiden Mahmoud Abbas setelah Hamas memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu nasional, namun diberhentikan setahun kemudian setelah kelompok tersebut menggulingkan partai Fatah pimpinan Abbas dari Jalur Gaza dalam seminggu kekerasan yang mematikan.
Haniyeh menolak pemecatannya karena dianggap "inkonstitusional", dan menekankan bahwa pemerintahannya "tidak akan mengabaikan tanggung jawab nasionalnya terhadap rakyat Palestina", dan terus memerintah di Gaza.
Dia terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017.
Pada tahun 2018, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Haniyeh sebagai teroris. Dia telah tinggal di Qatar selama beberapa tahun terakhir.
2. Yahya Sinwar
Foto/Reuters
Pada bulan September 2015, Amerika Serikat memasukkan nama Sinwar ke dalam daftar hitam "teroris internasional".
tulis komentar anda