Siapa Mohammed Al-Deif? Komandan Militer Hamas yang Memimpin Operasi Badai Al-Aqsa
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 20:44 WIB
4. Dijuluki Hantu Tak Kasat Mata
Meskipun sebagian besar warga Gaza mungkin belum pernah melihat pria tersebut, mereka pasti pernah mendengar tentangnya. Memang, dia telah menjadi legenda hidup. Sarjana Palestina Mohammed Abu Shaar, berbicara kepada Weekly from Gaza, mengatakan bahwa Al-Deif adalah otak militer dari apa yang disebut dewan perang di Gaza, yang terdiri dari sebagian besar cabang militer.Selain itu, saat ini ia memimpin setidaknya 25.000 pejuang. “Al-Deif tetap tidak dapat diidentifikasi bahkan di lingkungan Hamas, selain dari rekan-rekan seperjuangannya. Ini diperlukan demi alasan keamanan,” kata Abu Shaar.
Tepat sebelum perang pada musim panas 2012, pasukan pendudukan Israel membunuh Ahmed Al-Jaabari. Al-Jaabari, yang muncul hanya sekali setelah pertukaran tahanan, adalah versi lain dari Mohammed A-Deif. Masih ada kebingungan di antara keduanya, kata sumber yang dekat dengan pimpinan Hamas. Al-Jaabari telah menimbulkan kebingungan mengenai siapa di antara mereka yang merupakan orang nomor satu atau nomor dua di Brigade Qassam. Beliau sempat mengatakan bahwa hal-hal seperti itu tidak ada bedanya di bidang jihad.
Bagaimanapun juga, kematian Al-Jaabari menjadikan Al-Deif sebagai hantu perlawanan yang tak kasat mata dan kode rahasia yang tetap menjadi misteri bahkan di kalangan politik Hamas.
Namun, tidak ada keraguan bahwa dialah orang yang mengawasi rencana untuk membodohi Israel dan berhasil menyembunyikan tentara Israel yang ditangkap selama bertahun-tahun. Dengan menggunakan kecerdikan strategis yang sama, ia juga mampu membangun banyak terowongan di bawah perbatasan menuju Israel, yang menurut para pejabat Israel saat ini adalah salah satu alasan utama serangan terhadap Gaza saat ini.
5. Selalu Gagal Ditangkap Israel
Israel membandingkan Al-Deif dengan Bin Laden, dan pencarian Tel Aviv terhadapnya dengan pencarian Washington terhadap mendiang pemimpin Al-Qaeda. Israel telah berjanji untuk menangkapnya.Namun, catatan Israel sejauh ini hanya memberikan sedikit harapan. Serangan ini terus menerus gagal sejak upaya pertama untuk menargetkannya pada tahun 2001, meskipun berhasil menimbulkan beberapa luka.
(ahm)
tulis komentar anda