Mengejutkan, Negara Mayoritas Muslim Ini Pertimbangkan Pelarangan Jilbab
Sabtu, 07 Oktober 2023 - 14:01 WIB
ASTANA - Menteri Kebudayaan dan Informasi Aida Balayeva menyatakan Kazakhstan mungkin melarang pemakaian jilbab di tempat umum.
Balayeva menjelaskan hal itu dalam konferensi pers di Astana pada Jumat (6/10/2023).
Balayeva mengatakan pihak berwenang akan merevisi dan memperbarui undang-undang yang ada saat ini, yang menurutnya tidak memberikan cukup alat untuk mengatasi ekstremisme agama dan “gerakan keagamaan non-tradisional.”
“Undang-undang yang ada bahkan tidak memuat istilah ‘aliran sesat yang merusak’,” ujar dia, seperti dikutip kantor berita Kazinform.
Ketika ditanya apakah pemerintah akan melarang pemakaian jilbab dan pakaian keagamaan lainnya, Balayeva menjawab, “Kami pasti akan mengkaji dan mengusulkan norma-norma tersebut, setidaknya untuk ruang publik. (Peraturan) seperti ini diterapkan di seluruh dunia karena ini menyangkut keamanan nasional. Sangat sulit untuk mengidentifikasi (orang) di ruang publik yang wajahnya ditutupi.”
“Kementerian akan berupaya memperketat peraturan di bidang ini,” tambah Balayeva.
Menteri mengatakan langkah-langkah tersebut akan dirancang melalui konsultasi dengan LSM dan para ahli, termasuk ulama.
Berbicara di depan sekelompok guru pada Kamis, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menekankan pentingnya sekularisme yang diabadikan dalam konstitusi negaranya.
Balayeva menjelaskan hal itu dalam konferensi pers di Astana pada Jumat (6/10/2023).
Balayeva mengatakan pihak berwenang akan merevisi dan memperbarui undang-undang yang ada saat ini, yang menurutnya tidak memberikan cukup alat untuk mengatasi ekstremisme agama dan “gerakan keagamaan non-tradisional.”
“Undang-undang yang ada bahkan tidak memuat istilah ‘aliran sesat yang merusak’,” ujar dia, seperti dikutip kantor berita Kazinform.
Ketika ditanya apakah pemerintah akan melarang pemakaian jilbab dan pakaian keagamaan lainnya, Balayeva menjawab, “Kami pasti akan mengkaji dan mengusulkan norma-norma tersebut, setidaknya untuk ruang publik. (Peraturan) seperti ini diterapkan di seluruh dunia karena ini menyangkut keamanan nasional. Sangat sulit untuk mengidentifikasi (orang) di ruang publik yang wajahnya ditutupi.”
“Kementerian akan berupaya memperketat peraturan di bidang ini,” tambah Balayeva.
Menteri mengatakan langkah-langkah tersebut akan dirancang melalui konsultasi dengan LSM dan para ahli, termasuk ulama.
Berbicara di depan sekelompok guru pada Kamis, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menekankan pentingnya sekularisme yang diabadikan dalam konstitusi negaranya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda