Rudal Jelajah Nuklir Stormbringer Rusia Bisa Bikin Bangkrut Mesin Perang AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengkonfirmasi keberhasilan pengujian “Burevestnik” (“Stormbringer”) yang mengkhawatirkan musuh-musuh Negeri Beruang Merah.
Burevestnik adalah rudal jelajah bertenaga nuklir dan berkemampuan nuklir Rusia yang tidak seperti apa pun yang ada di gudang senjata negara lain.
Apa yang kita ketahui tentang senjata itu? Apa dampaknya terhadap keseimbangan strategis global? Sputnik menghubungi pakar terkemuka untuk mencari tahu.
“Uji terbaru Burevestnik, rudal jelajah global dengan sistem propulsi nuklir, telah berhasil dilakukan,” ujar Presiden Rusia Vladimir Putin kepada peserta Klub Diskusi Valdai di Sochi pada Kamis (5/10/2023).
“Hari ini, kita hampir menyelesaikan pekerjaan pada jenis senjata strategis modern yang saya umumkan dan bicarakan beberapa tahun yang lalu,” papar Putin, mengacu pada pidatonya pada Maret 2018 di depan anggota parlemen, di mana presiden tersebut memperkenalkan Burevestnik dan senjata strategis baru lainnya.
Senjata itu dirancang untuk menjamin stabilitas strategis global di tengah tindakan Amerika Serikat (AS) untuk mengepung Rusia dengan pertahanan rudal dengan kemampuan ofensif, dan perencanaan Pentagon yang bertujuan menetralisir penangkal nuklir Rusia.
Putin menegaskan kembali berdasarkan doktrin nuklir Rusia yang ada, Moskow hanya akan menggunakan persenjataan strategisnya dalam menanggapi agresi musuh.
Namun dia menekankan, jaminan kemampuan respons Rusia akan berarti kerugian yang “benar-benar tidak dapat diterima” bagi calon agresor.
Burevestnik dkembangkan bersama senjata strategis canggih lainnya, termasuk torpedo bertenaga nuklir Poseidon, kendaraan luncur hipersonik Avangard, rudal balistik antarbenua Sarmat, rudal balistik kuasi hipersonik yang diluncurkan dari udara Kinzhal, dan kompleks laser Peresvet.
Senjata itu salah satu komponen dari tanggapan berlapis-lapis Rusia terhadap keputusan pemerintahan George W Bush pada tahun 2002 untuk keluar dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik tahun 1972.
Burevestnik adalah rudal jelajah bertenaga nuklir dan berkemampuan nuklir Rusia yang tidak seperti apa pun yang ada di gudang senjata negara lain.
Apa yang kita ketahui tentang senjata itu? Apa dampaknya terhadap keseimbangan strategis global? Sputnik menghubungi pakar terkemuka untuk mencari tahu.
“Uji terbaru Burevestnik, rudal jelajah global dengan sistem propulsi nuklir, telah berhasil dilakukan,” ujar Presiden Rusia Vladimir Putin kepada peserta Klub Diskusi Valdai di Sochi pada Kamis (5/10/2023).
“Hari ini, kita hampir menyelesaikan pekerjaan pada jenis senjata strategis modern yang saya umumkan dan bicarakan beberapa tahun yang lalu,” papar Putin, mengacu pada pidatonya pada Maret 2018 di depan anggota parlemen, di mana presiden tersebut memperkenalkan Burevestnik dan senjata strategis baru lainnya.
Senjata itu dirancang untuk menjamin stabilitas strategis global di tengah tindakan Amerika Serikat (AS) untuk mengepung Rusia dengan pertahanan rudal dengan kemampuan ofensif, dan perencanaan Pentagon yang bertujuan menetralisir penangkal nuklir Rusia.
Putin menegaskan kembali berdasarkan doktrin nuklir Rusia yang ada, Moskow hanya akan menggunakan persenjataan strategisnya dalam menanggapi agresi musuh.
Namun dia menekankan, jaminan kemampuan respons Rusia akan berarti kerugian yang “benar-benar tidak dapat diterima” bagi calon agresor.
Apa yang Mendorong Pengembangan Burevestnik?
Burevestnik dkembangkan bersama senjata strategis canggih lainnya, termasuk torpedo bertenaga nuklir Poseidon, kendaraan luncur hipersonik Avangard, rudal balistik antarbenua Sarmat, rudal balistik kuasi hipersonik yang diluncurkan dari udara Kinzhal, dan kompleks laser Peresvet.
Senjata itu salah satu komponen dari tanggapan berlapis-lapis Rusia terhadap keputusan pemerintahan George W Bush pada tahun 2002 untuk keluar dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik tahun 1972.