Nagorno-Karabakh Nyaris Kosong setelah 100.000 Penduduk Lari ke Armenia
Minggu, 01 Oktober 2023 - 15:27 WIB
YEREVAN - Wilayah Nagorno-Karabakh sekarang nyaris kosong setelah lebih dari 100.000 penduduknya melarikan diri ke Armenia. Eksodus ini terjadi setelah wilayah tersebut direbut kembali oleh Azerbaijan.
Populasi Nagorno-Karabakh diperkirakan mencapai 120.000 jiwa. Mereka merupakan warga etnis Armenia.
Pihak Armenia pada Sabtu (30/9/2023) mengatakan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut telah eksodus.
Seorang jurnalis AFP di Kornidzor, wilayah jalur penyeberangan ke Armenia, hanya melihat beberapa ambulans tiba ketika penjaga perbatasan mengatakan mereka sedang menunggu beberapa bus terakhir.
Di kota terdekat, Goris, ratusan pengungsi yang kelelahan menunggu dengan membawa barang bawaan mereka di alun-alun hingga pemerintah Armenia menyediakan akomodasi.
Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan. Namun penduduknya yang etnis Armenia, memilih memisahkan diri sejak lama.
Pemerintah Azerbaijan menganggap pemerintah yang berkuasa di Nagorno-Karabakh sebagai separatis.
Sedangkan pemerintah Armenia membela penduduk tersebut, menjadikan Nagorno-Karabakh sebagai wilayah sengketa selama bertahun-tahun.
Populasi Nagorno-Karabakh diperkirakan mencapai 120.000 jiwa. Mereka merupakan warga etnis Armenia.
Pihak Armenia pada Sabtu (30/9/2023) mengatakan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut telah eksodus.
Seorang jurnalis AFP di Kornidzor, wilayah jalur penyeberangan ke Armenia, hanya melihat beberapa ambulans tiba ketika penjaga perbatasan mengatakan mereka sedang menunggu beberapa bus terakhir.
Di kota terdekat, Goris, ratusan pengungsi yang kelelahan menunggu dengan membawa barang bawaan mereka di alun-alun hingga pemerintah Armenia menyediakan akomodasi.
Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan. Namun penduduknya yang etnis Armenia, memilih memisahkan diri sejak lama.
Pemerintah Azerbaijan menganggap pemerintah yang berkuasa di Nagorno-Karabakh sebagai separatis.
Sedangkan pemerintah Armenia membela penduduk tersebut, menjadikan Nagorno-Karabakh sebagai wilayah sengketa selama bertahun-tahun.
tulis komentar anda