Memanas, Niger Larang Pesawat Prancis Masuk Wilayah Udaranya!

Senin, 25 September 2023 - 11:52 WIB
Niger melarang seluruh pesawat Prancis memasuki wilayah udaranya. Foto/REUTERS
NIAMEY - Niger, yang dipimpin kubu militer, telah melarang pesawat Prancis memasuki wilayah udaranya. Larangan dikeluarkan ketika perseteruan negara Afrika barat dan mantan penjajahnya itu semakin memanas.

Situs web Badan Keamanan Navigasi Udara di Afrika dan Madagaskar (ASECNA) mengonfirmasi larangan penggunaan wilayah udara Niger oleh pesawat Prancis, baik pesawat penumpang maupun pesawat militer.

"Wilayah udara Niger terbuka untuk semua penerbangan komersial nasional dan internasional kecuali pesawat Prancis atau pesawat yang disewa oleh Prancis termasuk milik maskapai penerbangan Air France,” kata pemerintah junta Niger dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam, yang dilansir France24, Senin (25/9/2023).





"Ruang udara akan tetap ditutup untuk semua penerbangan militer, operasional dan khusus lainnya, kecuali mendapat izin sebelumnya," lanjut pernyataan tersebut.

Pihak Air France mengatakan kepada AFP bahwa penerbangannnya tidak terbang di atas wilayah udara Niger.

Niger telah membuka kembali wilayah udaranya pada 4 September untuk penerbangan komersial setelah ditutup selama hampir sebulan.

Negara Afrika Barat tersebut kemudian mengumumkan pada 6 Agustus bahwa mereka menutup wilayah udaranya karena ancaman intervensi dari negara-negara tetangga, ketika Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) mengancam akan melakukan tindakan militer untuk memulihkan Presiden terpilih Mohamed Bazoum yang telah digulingkan dalam kudeta militer 26 Juli lalu.

Prancis telah berulang kali mendukung blok Afrika Barat, dan hubungan antara Paris dan Niamey berada pada titik terendah sejak kudeta yang menggulingkan Bazoum.

Pada hari Minggu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa pihaknya memutuskan akan menarik ribuan tentara, duta besar dan para diplomat Paris dari Niger.

“Prancis telah memutuskan untuk menarik duta besarnya. Dalam beberapa jam ke depan duta besar kami dan beberapa diplomat akan kembali ke Prancis,” kata Macron kepada stasiun televisi France 2.

“Dan kami akan mengakhiri kerja sama militer kami dengan pihak berwenang Niger,” lanjut Macron, seraya menambahkan bahwa sekitar 1.500 tentara Prancis akan kembali ke negaranya dalam beberapa bulan mendatang.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More