China Ingin Gabungkan Islam dengan Konghucu dan Rilis Al-Qur'an Versinya Sendiri
Kamis, 21 September 2023 - 10:02 WIB
“Mensinifikasi Islam di Xinjiang harus mencerminkan aturan sejarah tentang bagaimana masyarakat berkembang, melalui konsolidasi kekuatan politik, pengamanan masyarakat, dan konstruksi budaya,” kata Wang Zhen, seorang profesor di Institut Sosialisme Pusat China, yang merupakan sponsor acara tersebut.
Lembaga ini adalah bagian dari Kelompok Kerja Front Bersatu Partai Komunis, yang mengendalikan urusan agama China. Ini menghasilkan rencana sinisasi.
Partai Komunis China atau PKC telah lama memandang agama—dan anggapan mereka terhadap kekuatan apa pun di atas—sebagai ancaman.
Selama beberapa dekade, mereka cenderung menganiaya Muslim Uighur dengan cara yang sama, dengan slogan propaganda yang berbeda, dan dengan intensitas yang semakin meningkat.
Namun saat ini, setelah kampanye yang disebut Amerika Serikat sebagai genosida, partai tersebut secara praktis telah menghapuskan praktik publik Islam di Xinjiang yang tidak diawasi secara langsung oleh AS.
Kini mereka sedang berusaha mengatasi kekusutan dalam versi baru Islam yang diharapkan dapat mengikat Muslim China, termasuk Muslim Uighur, agar lebih dekat dengan negara.
“Tujuan akhir dari sinifikasi adalah untuk memungkinkan adanya pengawasan yang lebih besar,” kata David Stroup, dosen Studi China di Universitas Manchester.
“Mereka ingin mengendalikan segalanya.”
Lembaga ini adalah bagian dari Kelompok Kerja Front Bersatu Partai Komunis, yang mengendalikan urusan agama China. Ini menghasilkan rencana sinisasi.
Partai Komunis Pandang Agama sebagai Ancaman
Partai Komunis China atau PKC telah lama memandang agama—dan anggapan mereka terhadap kekuatan apa pun di atas—sebagai ancaman.
Selama beberapa dekade, mereka cenderung menganiaya Muslim Uighur dengan cara yang sama, dengan slogan propaganda yang berbeda, dan dengan intensitas yang semakin meningkat.
Namun saat ini, setelah kampanye yang disebut Amerika Serikat sebagai genosida, partai tersebut secara praktis telah menghapuskan praktik publik Islam di Xinjiang yang tidak diawasi secara langsung oleh AS.
Kini mereka sedang berusaha mengatasi kekusutan dalam versi baru Islam yang diharapkan dapat mengikat Muslim China, termasuk Muslim Uighur, agar lebih dekat dengan negara.
“Tujuan akhir dari sinifikasi adalah untuk memungkinkan adanya pengawasan yang lebih besar,” kata David Stroup, dosen Studi China di Universitas Manchester.
“Mereka ingin mengendalikan segalanya.”
Rencana 32 Poin China
tulis komentar anda