Mengapa Kim Jong-un Inginkan Rudal Hipersonik Kinzhal dari Rusia?
Kamis, 21 September 2023 - 01:45 WIB
Foto: Sputnik
Sementara itu pakar militer Sam Cranny-Evans mengatakan bahwa negara mana pun yang memiliki Kinzhal di gudang senjatanya juga akan dapat menggabungkannya ke dalam serangan canggih dengan banyak rudal menggunakan kapal pesiar, drone, dan senjata balistik.
“Jika Anda menggabungkan drone, lalu rudal jelajah dengan kecepatan subsonik di ketinggian rendah, lalu tambahkan Kinzhal yang terbang sangat, sangat cepat, yang semakin memperumit seluruh proses pertahanan rudal,” tuturnya.
Kinzhal, yang saat ini diluncurkan lewat udara dari jet MiG-31 namun dapat diadaptasi untuk penggunaan darat, juga memiliki kemampuan untuk mengancam Korea Selatan (Korsel) dan Jepang dari Korut.
Selama kunjungan enam hari Kim Jong-un ke Rusia yang berakhir pada hari Minggu, ia diperlihatkan rudal Kinzhal yang dipersiapkan untuk pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir.
“Pesawat ini bisa terbang dari Moskow ke Jepang dan kemudian kembali lagi,” terang Menteri Pertahanan Sergei Shoigu kepada Kim Jong-un tentang salah satu pesawat tersebut.
Ada juga warisan teknologi senjata Rusia yang dikirim ke Korut seperti rudal Scud yang diekspor selama era Soviet.
Seorang analis senjata di Janes, sebuah perusahaan intelijen pertahanan, Amael Kotlarski, berpendapat bahwa kemampuan manuver Kinzhal juga akan memberikan keuntungan dalam menghindari pertahanan udara Korsel.
“Anda bisa terbang di atas Laut Jepang dan datang dari sudut yang tidak terduga, yang akan mempersulit pertahanan rudal balistik karena jelas Korea Selatan tahu dari arah mana Korea Utara meluncurkan rudal. Hal ini akan membuktikan kemampuan yang signifikan bagi Korea Utara,” ujarnya.
Sementara itu pakar militer Sam Cranny-Evans mengatakan bahwa negara mana pun yang memiliki Kinzhal di gudang senjatanya juga akan dapat menggabungkannya ke dalam serangan canggih dengan banyak rudal menggunakan kapal pesiar, drone, dan senjata balistik.
“Jika Anda menggabungkan drone, lalu rudal jelajah dengan kecepatan subsonik di ketinggian rendah, lalu tambahkan Kinzhal yang terbang sangat, sangat cepat, yang semakin memperumit seluruh proses pertahanan rudal,” tuturnya.
Kinzhal, yang saat ini diluncurkan lewat udara dari jet MiG-31 namun dapat diadaptasi untuk penggunaan darat, juga memiliki kemampuan untuk mengancam Korea Selatan (Korsel) dan Jepang dari Korut.
Selama kunjungan enam hari Kim Jong-un ke Rusia yang berakhir pada hari Minggu, ia diperlihatkan rudal Kinzhal yang dipersiapkan untuk pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir.
“Pesawat ini bisa terbang dari Moskow ke Jepang dan kemudian kembali lagi,” terang Menteri Pertahanan Sergei Shoigu kepada Kim Jong-un tentang salah satu pesawat tersebut.
Ada juga warisan teknologi senjata Rusia yang dikirim ke Korut seperti rudal Scud yang diekspor selama era Soviet.
Seorang analis senjata di Janes, sebuah perusahaan intelijen pertahanan, Amael Kotlarski, berpendapat bahwa kemampuan manuver Kinzhal juga akan memberikan keuntungan dalam menghindari pertahanan udara Korsel.
“Anda bisa terbang di atas Laut Jepang dan datang dari sudut yang tidak terduga, yang akan mempersulit pertahanan rudal balistik karena jelas Korea Selatan tahu dari arah mana Korea Utara meluncurkan rudal. Hal ini akan membuktikan kemampuan yang signifikan bagi Korea Utara,” ujarnya.
tulis komentar anda