Mengapa Kim Jong-un Inginkan Rudal Hipersonik Kinzhal dari Rusia?
Kamis, 21 September 2023 - 01:45 WIB
JAKARTA - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, belum lama ini melakukan kunjungan ke Rusia. Dalam satu kesempatan, diktator muda Korut itu melakukan kunjungan ke Vladivostok, dan menyempatkan melakukan inspeksi terhadap sistem rudal Kh-47M2 Kinzhal.Kim Jong-un tampak terlihat mengagumi rudal Kinzhal.
Rudal hipersonik kebanggan Rusia itu diklaim mampu terbang dengan kecepatan 10.000 kilometer per jam dengan membawa bahan peledak seberat 480 kg atau hulu ledak nuklir.
Kinzhal, yang berarti “belati”, berakselerasi dengan kecepatan sangat tinggi pada fase terminal yang memungkinkannya menembus bunker, dan memiliki jangkauan hingga 2.000 km ketika diluncurkan dari udara.
Kunjungan pemimpin Korut tersebut memicu kekhawatiran bahwa Moskow akan secara diam-diam mengekspor teknologi canggihnya, termasuk rudal hipersonik berkemampuan nuklir.
Ini adalah senjata yang secara signifikan akan meningkatkan daya tembak Kim Jong-un.
“Kinzhal menggabungkan kecepatan tinggi dengan kemampuan manuver yang lebih baik dibandingkan rudal balistik pada umumnya,” kata Dr Sidharth Kaushal, dari lembaga think tank Rusi.
“(Rudal) ini juga memberikan dampak kecepatan tinggi, yang dikombinasikan dengan hulu ledak yang sangat besar membuatnya cukup berguna untuk menembus target yang dikeraskan dan dikuburkan,” imbuhnya seperti dikutip dari The National, Kamis (21/9/2023).
Dikatakan oleh Kaushal, rudal yang dilaporkan memiliki harga USD10 juta per rudal itu juga dapat digunakan untuk menyerang radar peringatan dini yang membutakan pertahanan udara, atau versi bersenjata nuklir dapat digunakan untuk melawan target bernilai tinggi, seperti kapal induk.
Rudal hipersonik kebanggan Rusia itu diklaim mampu terbang dengan kecepatan 10.000 kilometer per jam dengan membawa bahan peledak seberat 480 kg atau hulu ledak nuklir.
Kinzhal, yang berarti “belati”, berakselerasi dengan kecepatan sangat tinggi pada fase terminal yang memungkinkannya menembus bunker, dan memiliki jangkauan hingga 2.000 km ketika diluncurkan dari udara.
Kunjungan pemimpin Korut tersebut memicu kekhawatiran bahwa Moskow akan secara diam-diam mengekspor teknologi canggihnya, termasuk rudal hipersonik berkemampuan nuklir.
Ini adalah senjata yang secara signifikan akan meningkatkan daya tembak Kim Jong-un.
“Kinzhal menggabungkan kecepatan tinggi dengan kemampuan manuver yang lebih baik dibandingkan rudal balistik pada umumnya,” kata Dr Sidharth Kaushal, dari lembaga think tank Rusi.
“(Rudal) ini juga memberikan dampak kecepatan tinggi, yang dikombinasikan dengan hulu ledak yang sangat besar membuatnya cukup berguna untuk menembus target yang dikeraskan dan dikuburkan,” imbuhnya seperti dikutip dari The National, Kamis (21/9/2023).
Dikatakan oleh Kaushal, rudal yang dilaporkan memiliki harga USD10 juta per rudal itu juga dapat digunakan untuk menyerang radar peringatan dini yang membutakan pertahanan udara, atau versi bersenjata nuklir dapat digunakan untuk melawan target bernilai tinggi, seperti kapal induk.
tulis komentar anda