Kim Jong-un Kunjungi Pabrik Jet Tempur Rusia, AS Cs Ketar-ketir
Jum'at, 15 September 2023 - 17:05 WIB
Terkait hal itu, Korea Selatan (Korsel) dan AS mengatakan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia merupakan pelanggaran terhadap sanksi PBB dan bahwa sekutu akan memastikan ada harga yang harus dibayar.
Washington sebelumnya menuduh Korut menyediakan senjata untuk Rusia, yang memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia, namun tidak diketahui apakah ada pengiriman yang dilakukan.
AS dan Korsel tampak waswas dengan kembalinya persahabatan Moskow dengan Pyongyang yang mereka khawatirkan dapat memberi Kim akses terhadap beberapa rudal sensitif Rusia dan teknologi lainnya.
Para pejabat Amerika dan Korsel meminta Moskow untuk menunjukkan tanggung jawab sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
“Kami sepakat untuk bekerja sama untuk memastikan ada harga yang harus dibayar atas pelanggaran berat terhadap resolusi Dewan Keamanan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chang Ho-jin pada konferensi pers di Seoul seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pengendalian Senjata dan Keamanan Internasional yang sedang mengunjungi Seoul, Bonnie Jenkins, mengatakan bahwa AS mengecam keras peningkatan kerja sama pertahanan dan politik antara Pyongyang dan Moskow.
“Tentu saja laporan baru-baru ini mengenai potensi penjualan senjata antara Korea Utara dan Rusia sangat memprihatinkan. Setiap transfer senjata seperti itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB,” ujarnya.
Namun masih belum jelas apa pengaruh AS dan sekutunya di Asia seperti Korsel dan Jepang, jika ada, terhadap Rusia atau Korut, yang keduanya memiliki hubungan dekat dengan China.
Tidak ada komentar baik dari Kim maupun Putin mengenai peringatan AS tersebut, meskipun diplomat Rusia menolak kritik tersebut.
Washington sebelumnya menuduh Korut menyediakan senjata untuk Rusia, yang memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia, namun tidak diketahui apakah ada pengiriman yang dilakukan.
AS dan Korsel tampak waswas dengan kembalinya persahabatan Moskow dengan Pyongyang yang mereka khawatirkan dapat memberi Kim akses terhadap beberapa rudal sensitif Rusia dan teknologi lainnya.
Para pejabat Amerika dan Korsel meminta Moskow untuk menunjukkan tanggung jawab sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
“Kami sepakat untuk bekerja sama untuk memastikan ada harga yang harus dibayar atas pelanggaran berat terhadap resolusi Dewan Keamanan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chang Ho-jin pada konferensi pers di Seoul seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pengendalian Senjata dan Keamanan Internasional yang sedang mengunjungi Seoul, Bonnie Jenkins, mengatakan bahwa AS mengecam keras peningkatan kerja sama pertahanan dan politik antara Pyongyang dan Moskow.
“Tentu saja laporan baru-baru ini mengenai potensi penjualan senjata antara Korea Utara dan Rusia sangat memprihatinkan. Setiap transfer senjata seperti itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB,” ujarnya.
Baca Juga
Namun masih belum jelas apa pengaruh AS dan sekutunya di Asia seperti Korsel dan Jepang, jika ada, terhadap Rusia atau Korut, yang keduanya memiliki hubungan dekat dengan China.
Tidak ada komentar baik dari Kim maupun Putin mengenai peringatan AS tersebut, meskipun diplomat Rusia menolak kritik tersebut.
tulis komentar anda