5 Fakta Latar Belakang Konflik Sungai Nil Mesir Vs Ethiopia
Jum'at, 15 September 2023 - 14:10 WIB
KAIRO - Mesir menyuarakan kemarahannya setelah Ethiopia mengumumkan pihaknya telah mengisi waduk di bendungan pembangkit listrik tenaga air yang sangat kontroversial di Sungai Nil.
Ethiopia telah berselisih dengan Mesir dan Sudan mengenai megaproyek tersebut sejak diluncurkan pada tahun 2011. Mesir bergantung pada Sungai Nil untuk hampir semua kebutuhan airnya.
Kementerian luar negeri Mesir mengatakan Ethiopia mengabaikan kepentingan negara-negara hilir. Sedangkan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed di X, sebelumnya Twitte, mengakui proyek tersebut menghadapi "hambatan internal dan eksternal" namun "kami menanggung semua itu".
Foto/Reuters
Melansir Reuters, Bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) senilai USD4 miliar diumumkan pada awal tahun 2011, ketika Mesir berada dalam pergolakan politik menyusul pemberontakan rakyat yang menggulingkan mantan Presiden Hosni Mubarak.
Bendungan ini merupakan inti dari upaya Ethiopia untuk menjadi eksportir listrik terbesar di Afrika, dengan perkiraan kapasitas lebih dari 6.000 megawatt.
Ethiopia mengatakan akan mulai mengisi waduk di belakang bendungan pada tahun 2020, meskipun pembangunannya terhambat oleh penundaan.
Proses pengisian tahap pertama diperkirakan memakan waktu dua tahun dan membuat ketinggian air di waduk menjadi 595 meter dari total 632 meter.
Ethiopia telah berselisih dengan Mesir dan Sudan mengenai megaproyek tersebut sejak diluncurkan pada tahun 2011. Mesir bergantung pada Sungai Nil untuk hampir semua kebutuhan airnya.
Kementerian luar negeri Mesir mengatakan Ethiopia mengabaikan kepentingan negara-negara hilir. Sedangkan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed di X, sebelumnya Twitte, mengakui proyek tersebut menghadapi "hambatan internal dan eksternal" namun "kami menanggung semua itu".
Berikut adalah 5 fakta latar belakang konflik Sungai Nil antara Mesir Vs Ethiopia.
1. Diawali dengan Pembangunan Bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD)
Foto/Reuters
Melansir Reuters, Bendungan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) senilai USD4 miliar diumumkan pada awal tahun 2011, ketika Mesir berada dalam pergolakan politik menyusul pemberontakan rakyat yang menggulingkan mantan Presiden Hosni Mubarak.
Bendungan ini merupakan inti dari upaya Ethiopia untuk menjadi eksportir listrik terbesar di Afrika, dengan perkiraan kapasitas lebih dari 6.000 megawatt.
Ethiopia mengatakan akan mulai mengisi waduk di belakang bendungan pada tahun 2020, meskipun pembangunannya terhambat oleh penundaan.
Proses pengisian tahap pertama diperkirakan memakan waktu dua tahun dan membuat ketinggian air di waduk menjadi 595 meter dari total 632 meter.
Baca Juga
tulis komentar anda