5 Sepak Terjang Mualaf Kyoichiro Sugimoto, dari Menerjemahkan Alquran ke Bahasa Jepang hingga Aktif Berdakwah
Sabtu, 09 September 2023 - 21:06 WIB
Pada tahun 2019, Kyoichiro Sugimoto membuat terjemahan baru, Al-Qur'an dalam Bahasa Jepang Mudah, yang diterbitkan oleh Kokusho Kankokai, Inc. Ia bermimpi Al-Qur'an tersedia di setiap rumah di Jepang.
Foto/Lauchgood
Melansir launchgood, Haji Kyoichiro Sugimoto, seorang mualaf asal Jepang mengungkapkan, secara umum orang Jepang tidak tertarik pada agama. Selain itu, Islam juga mempunyai gambaran bahaya dan terorisme.
Selain itu, kesempatan untuk belajar tentang Islam dalam bahasa Jepang dan berinteraksi langsung dengan umat Islam sangatlah terbatas. Banyak masjid tidak merencanakan program dakwah untuk non-Muslim Jepang.
Oleh karena itu Kyoichiro Sugimotomengembangkan metode dan acara yang memungkinkan non-Muslim Jepang mengenal Islam dengan cara yang santai dan alami. Ini disebut program undangan “Tetangga Muslim Saya”. Hal ini memberikan kesempatan bagi non-Muslim Jepang untuk bertemu dan berbicara dengan Muslim asing cerdas yang bisa berbahasa Jepang secara langsung.
"Peran saya adalah sebagai 'magnet' untuk menjembatani kesenjangan antara non-Muslim Jepang dan Islam, Al-Qur'an dan Muslim. Melalui pengenalan Islam yang sederhana dan jelas serta interaksi langsung manusia dengan umat Islam dari berbagai negara, umat non-Muslim dapat dengan mudah menghilangkan citra negatif Islam dalam waktu singkat," kata Kyoichiro Sugimoto.
5. Meluncurkan Program "Tetangga Muslim Saya"
Foto/Lauchgood
Melansir launchgood, Haji Kyoichiro Sugimoto, seorang mualaf asal Jepang mengungkapkan, secara umum orang Jepang tidak tertarik pada agama. Selain itu, Islam juga mempunyai gambaran bahaya dan terorisme.
Selain itu, kesempatan untuk belajar tentang Islam dalam bahasa Jepang dan berinteraksi langsung dengan umat Islam sangatlah terbatas. Banyak masjid tidak merencanakan program dakwah untuk non-Muslim Jepang.
Oleh karena itu Kyoichiro Sugimotomengembangkan metode dan acara yang memungkinkan non-Muslim Jepang mengenal Islam dengan cara yang santai dan alami. Ini disebut program undangan “Tetangga Muslim Saya”. Hal ini memberikan kesempatan bagi non-Muslim Jepang untuk bertemu dan berbicara dengan Muslim asing cerdas yang bisa berbahasa Jepang secara langsung.
"Peran saya adalah sebagai 'magnet' untuk menjembatani kesenjangan antara non-Muslim Jepang dan Islam, Al-Qur'an dan Muslim. Melalui pengenalan Islam yang sederhana dan jelas serta interaksi langsung manusia dengan umat Islam dari berbagai negara, umat non-Muslim dapat dengan mudah menghilangkan citra negatif Islam dalam waktu singkat," kata Kyoichiro Sugimoto.
(ahm)
tulis komentar anda