Ketika Mohammed bin Salman 'Tabok' Wahhabi untuk Tampilkan Islam Arab Saudi yang Moderat

Rabu, 06 September 2023 - 15:19 WIB
Al-Rasheed berpendapat bahwa gambaran masyarakat Saudi yang baru menyembunyikan penindasan terhadap para reformis Saudi. Beberapa pengamat mencatat bahwa berkembangnya “negara pengawasan” di Arab Saudi, yang memiliki kapasitas untuk mengintip kehidupan pribadi warga Saudi, mendukung reformasi ini.

Seperti yang diamati oleh Peter Mandaville, seorang pakar hubungan internasional, “Islam moderat” yang ditawarkan MBS sangatlah rumit. Di satu sisi, hal ini menjadi ciri Islam baru Arab Saudi yang toleran. Namun, di dalam kerajaan, Mandaville berpendapat bahwa “Islam moderat” MBS menuntut pemuda Saudi—sebagai Muslim yang baik—untuk tunduk pada otoritas monarki atas urusan kerajaan.

Beberapa pengamat berpendapat hal ini mungkin tidak cukup. Mohammad Fadel, seorang profesor sejarah hukum Islam, berpendapat bahwa konfigurasi monarki Saudi saat ini tidak sesuai dengan “pemikiran independen yang diserukan Putra Mahkota dalam urusan agama.”

"Masyarakat Arab Saudi akan berkembang," imbuh dia. "ketika Pangeran Mohammed mengakui hak umat Islam untuk mengatur diri mereka sendiri secara politik.”

Dengan reformasi Wahhabisme ini, MBS berharap dapat menjamin loyalitas generasi muda Saudi. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh sejarah Saudi, tawar-menawar semacam itu memerlukan negosiasi ulang dan pembaharuan yang terus-menerus.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More