Soal Kesepakatan Biji-bijian Baru, Ini Kata Putin

Selasa, 05 September 2023 - 01:28 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bersuara terkiat kesepakatan biji-bijian baru. Foto/Ilustrasi
MOSKOW - Negara-negara Barat pada dasarnya memaksa Moskow untuk menghentikan partisipasinya dalam perjanjian biji-bijian Laut Hitam karena gagal mencabut sanksi terhadap ekspor pertanian Rusia . Hal itu dikatakan Presiden Vladimir Putin usai bertemu dengan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Sochi.

Pada konferensi pers setelah pembicaraan mereka, Putin menyatakan bahwa Rusia bersedia kembali ke perjanjian gandum tetapi hanya jika semua pihak dalam perjanjian memenuhi kewajiban mereka.

Pemimpin Rusia tersebut mengklaim bahwa meskipun Moskow telah menjamin keamanan koridor gandum dari pelabuhan Ukraina, Kiev telah “menggunakan koridor ini untuk melakukan serangan teroris.”



Putin juga berpendapat bahwa kesepakatan tersebut gagal menyelesaikan krisis pangan global karena serangkaian masalah dalam distribusi gandum yang adil.



Menurut pemimpin Rusia tersebut, negara-negara Barat berbohong mengenai tujuan kesepakatan Laut Hitam untuk membantu negara-negara berkembang, karena lebih dari 70% gandum yang dikirim dari Ukraina telah dikirim ke UE dan negara-negara maju lainnya, sementara hanya 3% yang dikirim ke negara-negara yang paling membutuhkannya.

Putin menyatakan, terlepas dari kesepakatan tersebut, Rusia tetap berkomitmen mengekspor pupuk dan produk pertanian lainnya guna menstabilkan pasar dunia. Dia mengumumkan bahwa Moskow bermaksud mengirim 1 juta ton gandum dengan “harga istimewa” untuk diproses di Türkiye dan selanjutnya diangkut secara gratis ke negara-negara termiskin di dunia.

Ia menambahkan, Moskow berharap inisiatif ini mendapat dukungan dari pemerintah Qatar yang juga telah menyatakan kesediaannya membantu negara-negara berkembang.

Presiden Rusia itu menambahkan bahwa Rusia hampir menyelesaikan kesepakatan dengan enam negara Afrika mengenai pengiriman produk pertanian gratis, dan mencatat bahwa negosiasi sedang dalam tahap akhir dan pengiriman dapat dimulai dalam beberapa minggu seperti dilansir dari RT, Selasa (5/9/2023).

Pengumuman ini muncul menyusul laporan bahwa PBB telah menyarankan untuk menghubungkan kembali pemberi pinjaman pertanian Rusia Rosselkhozbank ke sistem pesan antar bank SWIFT, dalam upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam.



Rusia menghentikan partisipasinya dalam inisiatif yang ditengahi PBB dan Turki pada pertengahan Juli setelah menuduh Barat gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut.

Kesepakatan itu dimaksudkan untuk memfasilitasi pengiriman biji-bijian Ukraina ke pasar dunia dengan imbalan pencabutan sanksi Barat terhadap ekspor pertanian Rusia. Moskow berpendapat bahwa pembatasan terhadap produk-produknya masih berlaku dan mengatakan bahwa mereka tidak akan kembali ke perjanjian tersebut sampai AS dan UE memenuhi tujuan perjanjian mereka.

Sementara itu, Turki telah mencoba untuk menghidupkan kembali inisiatif tersebut dengan menyerukan kepada Barat untuk menepati janjinya dan menyerukan perluasan cakupan perjanjian. Ankara juga berpendapat bahwa revisi Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam di masa depan dapat menjadi dasar gencatan senjata atau bahkan kesepakatan damai antara Moskow dan Kiev.

Presiden Erdogan menegaskan pada konferensi pers bahwa Turki bersedia mendukung inisiatif ini dan akan mengirimkan tepung yang terbuat dari biji-bijian Rusia ke negara-negara miskin.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More