Lagi, Rusia Peringatkan Kemungkinan Bentrok Langsung dengan NATO

Minggu, 03 September 2023 - 09:28 WIB
Rusia kembali memperingatkan terjadinya bentrok langsung dengan NATO dalam konflik di Ukraina. Foto/Ilustrasi
MOSKOW - Konfrontasi militer di Ukraina telah mencapai titik yang dapat dengan mudah berubah menjadi konflik besar antara Rusia dan NATO . Hal itu diungkapkan wakil utusan Moskow untuk PBB, Dmitry Polyansky.

Diplomat Rusia itu menyalahkan keterlibatan blok militer pimpinan AS yang semakin mendalam dalam pertempuran antara Moskow dan Kiev.

“Kami telah berulang kali memperingatkan bahwa situasinya cukup berbahaya dan ada risiko besar terjadinya bentrokan langsung antara Rusia dan NATO,” kata Polyansky saat menjawab pertanyaan di X, sebelumnya Twitter, seperti dikutip dari RT, Minggu (3/9/2023).



Ia mengatakan aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) telah mendukung pasukan Ukraina dengan segala cara, kecuali penempatan pasukan langsung.



"Moskow melihat banyak indikasi bahwa ada beberapa instruktur, tentara bayaran di Ukraina," kata wakil utusan Rusia tersebut.

Dia juga menyebutkan beberapa “pesan aneh” tentang kematian perwira dan jenderal NATO.

“Hal ini menimbulkan kecurigaan besar,” katanya.

“Kita tidak dapat mengesampingkan bahwa mereka (spesialis NATO) berpartisipasi dalam tindakan tertentu di Ukraina,” tambah Polyansky, tanpa menyebutkan contoh spesifiknya.

Polyansky juga mengklaim bahwa situasi saat ini sangat buruk bagi militer Ukraina dan bahwa bantuan Barat adalah satu-satunya penyelamat mereka.



"Banyak orang di AS dan negara lain mulai memahami bahwa rezim Kiev sedang kalah,” tambahnya.

"Apapun bisa terjadi. Tidak ada yang bisa dikesampingkan di tengah kebuntuan proksi yang intens antara NATO dan Rusia,” diplomat itu memperingatkan.

Negara-negara pendukung Ukraina di Barat menyatakan bahwa mereka tidak berpartisipasi secara langsung dalam konflik tersebut meskipun mereka telah mengirimkan senjata senilai lebih dari USD100 miliar ke Kiev.

Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa pasokan senjata yang terus menerus hanya akan memperpanjang konflik dan memperpanjang penderitaan manusia serta meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan blok militer pimpinan AS.

Mereka juga mengecam AS dan sekutunya, menuduh mereka membiarkan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap warga sipil Rusia, dan menyebut mereka sebagai “sponsor terorisme.”

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More