Geruduk Pangkalan Militer Prancis di Niger, Demonstran Sembelih Kambing

Minggu, 03 September 2023 - 08:26 WIB
“Mereka menjarah sumber daya kami dan kami menjadi sadar. Jadi mereka akan keluar,” imbuhnya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (3/9/2023).

Hingga sore hari waktu setempat, belum terlihat adanya kekerasan.

Prancis memiliki hubungan baik dengan Presiden terguling Mohamed Bazoum dan memiliki sekitar 1.500 tentara yang ditempatkan di Niger.



Pada hari Jumat, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia berbicara dengan Bazoum setiap hari.

"Keputusan yang akan kami ambil, apa pun keputusannya, akan didasarkan pada pertukaran (pikiran) dengan Bazoum," kata Macron.

Junta Niger mengecam komentar tersebut sebagai komentar yang memecah belah dan hanya bertujuan untuk melakukan hubungan neo-kolonial Prancis.

Prancis bukan satu-satunya negara yang mengkhawatirkan hal ini. Blok regional Afrika Barat, ECOWAS, telah menjatuhkan sanksi terhadap Niger dan mengancam akan melakukan tindakan militer sebagai upaya terakhir. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa juga menempatkan pasukannya di negara tersebut.

Presiden Nigeria Bola Tinubu, yang menjabat sebagai ketua ECOWAS, mengatakan pekan lalu bahwa transisi kembali ke pemerintahan sipil selama sembilan bulan dapat memuaskan kekuatan regional.

Junta Niger sebelumnya mengusulkan jangka waktu tiga tahun.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More