Deretan Negara dalam Satu Koalisi yang Tidak Akur, Terjebak dalam Perang Mematikan
Sabtu, 02 September 2023 - 00:41 WIB
2. BRICS: China Vs India
Foto/Reuters
Konflik terbaru di dalam koalisi BRICS adalah permasalahan peta nasional baru yang diterbitkan oleh pemerintah China telah memicu kemarahan di India. Itu memperburuk ketegangan antara dua negara tetangga yang mempunyai senjata nuklir.
Versi peta China yang dipublikasikan di situs Kementerian Sumber Daya Alam dengan jelas menunjukkan negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut India, yang dianggap Beijing sebagai bagian dari Tibet, dan Dataran Tinggi Doklam, yang menjadi perseteruan kedua belah pihak dalam beberapa tahun terakhir.
Penerbitan peta baru oleh China , dan kehebohan yang ditimbulkannya di India, adalah contoh bagaimana peta dapat digunakan untuk memproyeksikan kekuatan.
Tim Trainor adalah ketua Asosiasi Kartografi Internasional dan anggota pendiri Komite Ahli Manajemen Informasi Geospasial Global Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia mengatakan kepada DW bahwa peta dapat memengaruhi cara orang berpikir tentang berbagai belahan dunia.
“Peta sangat berguna dan Anda tahu ketika kebanyakan orang melihat peta, sebagian besar pembaca peta berasumsi bahwa informasi yang mereka lihat adalah benar,” katanya, dilansir DW.
Sebelumnya, sejak bulan Desember 2022, ketika pasukan Tiongkok dan India kembali bentrok di sepanjang perbatasan yang diperebutkan sepanjang 2.100 mil – juga dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual (LAC) – kedua belah pihak semakin melakukan militerisasi tanpa ada tanda-tanda akan mereda. Bentrokan sebelumnya, termasuk bentrokan Lembah Galwan pada bulan Juni 2020 yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan empat tentara China, memicu krisis perbatasan China-India yang paling berbahaya sejak tahun 1967.
India dan Tiongkok kini terlibat dalam kompetisi pembangunan infrastruktur yang hiruk pikuk. Penumpukan tersebut menunjukkan bahwa kedua belah pihak secara strategis memutuskan untuk memanfaatkan masa damai guna meningkatkan kemampuan logistik mereka untuk menghadapi potensi perang.
Situasi yang sudah sulit ini berisiko semakin diperburuk oleh kebijakan luar negeri mereka yang lebih tegas, termasuk hubungan Sino-Pakistan dan ketegangan seputar suksesi Dalai Lama. Potensi eskalasi antara kedua negara yang mempunyai senjata nuklir masih tinggi.
tulis komentar anda