Rusia: Barat Dorong Dunia Semakin Dekat ke Perang Dunia III

Minggu, 27 Agustus 2023 - 05:30 WIB
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medevedev (kiri) sebut Barat mendorong dunia semakin dekat ke Perang Dunia III. Foto/REUTERS
MOSKOW - Moskow menuduh negara-negara Barat mengabaikan "sinyal-sinyal" dari Rusia sehingga mendorong dunia semakin dekat ke Perang Dunia III.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyampaikan hal itu kepada kantor berita pemerintah TASS dan RT pada Sabtu (26/8/2023).

Medvedev sebelumnya menjabat sebagai presiden Rusia dari 2008 hingga 2012 dan sebagai perdana menteri dari 2012 hingga 2020. Dia dianggap sebagai sekutu dekat Presiden Vladimir Putin dan propagandis utama Kremlin.



Dalam segmen wawancara dengan media pemerintah, Medvedev mengatakan bahwa negara-negara Barat, bukan Rusia, yang mendorong dunia semakin dekat ke perang dunia baru. Sentimen serupa juga digaungkan oleh suara-suara pro-Rusia sejak dimulainya invasi negara tersebut ke Ukraina pada Februari 2022.



“Sejujurnya, akan lebih baik jika mereka mendengarnya [sinyal dari Rusia],” kata Medvedev.

“Bagaimanapun, dunia tidak harus menghadapi ancaman Perang Dunia III. Faktanya, di sinilah lawan kita secara aktif mendorong semua orang," ujarnya. "Barat gagal mendengarkan sinyal kami.”

Selama satu setengah tahun terakhir, Medvedev sering melontarkan komentar serupa tentang musuh-musuh Rusia yang mempertaruhkan Perang Dunia III atau perang nuklir, biasanya sehubungan dengan penolakan mereka terhadap invasi Moskow dan dukungan terhadap Ukraina.

Pada bulan Juli, dia menuduh Presiden Amerika Serikat Joe Biden "memprovokasi Armageddon nuklir" setelah Washington mengumumkan bahwa mereka akan memberikan bom tandan yang kontroversial ke Ukraina sebagai bagian dari bantuan militer yang sedang berlangsung.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More