3 Alasan Jepang Membuang Air Bekas Terkontaminasi Nuklir Fukushima ke Laut

Jum'at, 25 Agustus 2023 - 03:36 WIB
Air limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang pernah bocor karena gempa dibuang ke laut. Foto/Reuters
TOKYO - Jepang sudah memompa lebih dari satu juta ton air olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang hancur pada 24 Agustus. Itu sebagai bagian dari proses yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menyelesaikannya.

Air tersebut disuling setelah terkontaminasi akibat kontak dengan batang bahan bakar di reaktor, yang hancur akibat gempa bumi tahun 2011.

Tangki-tangki di lokasi tersebut sekarang menampung sekitar 1,3 juta ton air radioaktif – cukup untuk mengisi 500 kolam renang ukuran Olimpiade. Itu menjadi dilema bagi Tokyo Electric Power Company (Tepco) untuk menghadapinya kecaman dari berbagai negara.



Berikut adalah 3 alasan Jepang mengeluarkan air yang terkontaminasi nuklir itu ke laut.

1. Air Nuklir Sudah Disaring



Foto/Reuters

Tepco telah menyaring air yang terkontaminasi untuk menghilangkan isotop, hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan. Tepco akan mengencerkan air hingga kadar tritium turun di bawah batas peraturan sebelum memompanya ke laut dari lokasi pesisir.

Air yang mengandung tritium secara rutin dikeluarkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia, dan pihak berwenang mendukung penanganan air Fukushima dengan cara ini.

Tritium dianggap relatif tidak berbahaya karena radiasinya tidak cukup energik untuk menembus kulit manusia. Jika tertelan dalam kadar di atas kadar air yang dikeluarkan, hal ini dapat meningkatkan risiko kanker, menurut artikel Scientific American pada tahun 2014.

Pembuangan air akan memakan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan, dengan penyaringan dan pengenceran yang berkelanjutan, bersamaan dengan rencana penutupan pabrik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More