Mengapa Rudal Rusia Semakin Sulit Dicegat Ukraina? Ini Penjelasannya
Rabu, 16 Agustus 2023 - 19:11 WIB
KIEV - Ukraina mengatakan pasukan Rusia mengubah taktik mereka ketika menargetkan negara itu dengan gelombang serangan rudal. Itu dikatakan setelah Rusia membombardir negara itu.
Menurut juru bicara angkatan udara Ukraina, Kolonel Yuriy Ignat, pasukan Moskow memprogram jalur penerbangan rudal mereka untuk melewati pertahanan udara Ukraina seefisien mungkin, menggunakan titik lemah, menggunakan data intelijen.
“Rudal terus mengubah rute,” kata Ignat seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (16/7/2023).
Dikatakan oleh Ignat, beberapa jenis rudal memiliki kemampuan yang meningkat untuk bermanuver selama penerbangan, yang membuat pertahanan udara lebih sulit untuk menembak jatuh karena mereka berulang kali beralih arah.
Ukraina secara konsisten menyerukan lebih banyak sistem pertahanan udara untuk melindungi langit dan kota-kotanya dari serangan rudal serta pesawat tak berawak hampir setiap hari.
“Setiap hari, setiap minggu, kami bekerja untuk memastikan bahwa pembela udara kami memiliki lebih banyak sistem pertahanan udara dan rudal,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky awal bulan ini.
"Ukraina membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara daripada yang kita miliki sekarang," tambahnya.
Pada Selasa pagi, militer Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan setidaknya 28 serangan rudal jelajah dalam semalam, menggunakan senjata yang diluncurkan dari udara dan laut.
"Pasukan Moskow menembakkan empat rudal Kh-22 dan 20 rudal Kh-101 serta Kh-555 dari pesawat, dan empat rudal jelajah Kalibr dari fregat Rusia yang berbasis di Laut Hitam," kata angkatan udara Ukraina dalam sebuah pernyataan.
"Sebanyak 16 rudal jelajah dihancurkan," kata militer Kiev.
Dalam sebuah postingan di Telegram, wakil kepala kantor kepresidenan Zelensky, Oleksiy Kuleba, mengatakan Rusia telah meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke wilayah, kota, dan desa di Ukraina.
"Di antara sasarannya adalah kota Lviv di Ukraina barat dan dua desa yang dekat dengan kota itu," ujar Kuleba, serta kompleks olahraga di pusat kota Dnipro.
Kuleba juga mengatakan sebuah gudang makanan rusak di timur kota Kramatorsk, bersama dengan bangunan tempat tinggal dan taman kanak-kanak di wilayah selatan Zaporizhzhia yang diperebutkan.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa pagi, Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan telah melakukan serangan terkonsentrasi dengan senjata presisi tinggi berbasis udara dan laut jarak jauh terhadap perusahaan-perusahaan utama industri militer pemerintah Ukraina.
“Target telah tercapai. Semua objek yang ditugaskan telah dihantam,” kata pemerintah Rusia.
Sehari sebelumnya, militer Ukraina mengatakan telah mencegat 15 drone serang satu arah Shahed buatan Iran dan delapan rudal jelajah Kalibr dalam "beberapa gelombang" serangan.
Dalam paket bantuan baru yang diluncurkan oleh Amerika Serikat (AS) pada hari Senin, Washington mengatakan akan mengirimkan amunisi pertahanan udara tambahan untuk sistem Patriot yang beroperasi di Ukraina.
Menurut juru bicara angkatan udara Ukraina, Kolonel Yuriy Ignat, pasukan Moskow memprogram jalur penerbangan rudal mereka untuk melewati pertahanan udara Ukraina seefisien mungkin, menggunakan titik lemah, menggunakan data intelijen.
“Rudal terus mengubah rute,” kata Ignat seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (16/7/2023).
Dikatakan oleh Ignat, beberapa jenis rudal memiliki kemampuan yang meningkat untuk bermanuver selama penerbangan, yang membuat pertahanan udara lebih sulit untuk menembak jatuh karena mereka berulang kali beralih arah.
Ukraina secara konsisten menyerukan lebih banyak sistem pertahanan udara untuk melindungi langit dan kota-kotanya dari serangan rudal serta pesawat tak berawak hampir setiap hari.
“Setiap hari, setiap minggu, kami bekerja untuk memastikan bahwa pembela udara kami memiliki lebih banyak sistem pertahanan udara dan rudal,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky awal bulan ini.
"Ukraina membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara daripada yang kita miliki sekarang," tambahnya.
Pada Selasa pagi, militer Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan setidaknya 28 serangan rudal jelajah dalam semalam, menggunakan senjata yang diluncurkan dari udara dan laut.
"Pasukan Moskow menembakkan empat rudal Kh-22 dan 20 rudal Kh-101 serta Kh-555 dari pesawat, dan empat rudal jelajah Kalibr dari fregat Rusia yang berbasis di Laut Hitam," kata angkatan udara Ukraina dalam sebuah pernyataan.
"Sebanyak 16 rudal jelajah dihancurkan," kata militer Kiev.
Dalam sebuah postingan di Telegram, wakil kepala kantor kepresidenan Zelensky, Oleksiy Kuleba, mengatakan Rusia telah meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke wilayah, kota, dan desa di Ukraina.
"Di antara sasarannya adalah kota Lviv di Ukraina barat dan dua desa yang dekat dengan kota itu," ujar Kuleba, serta kompleks olahraga di pusat kota Dnipro.
Kuleba juga mengatakan sebuah gudang makanan rusak di timur kota Kramatorsk, bersama dengan bangunan tempat tinggal dan taman kanak-kanak di wilayah selatan Zaporizhzhia yang diperebutkan.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa pagi, Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan telah melakukan serangan terkonsentrasi dengan senjata presisi tinggi berbasis udara dan laut jarak jauh terhadap perusahaan-perusahaan utama industri militer pemerintah Ukraina.
“Target telah tercapai. Semua objek yang ditugaskan telah dihantam,” kata pemerintah Rusia.
Sehari sebelumnya, militer Ukraina mengatakan telah mencegat 15 drone serang satu arah Shahed buatan Iran dan delapan rudal jelajah Kalibr dalam "beberapa gelombang" serangan.
Dalam paket bantuan baru yang diluncurkan oleh Amerika Serikat (AS) pada hari Senin, Washington mengatakan akan mengirimkan amunisi pertahanan udara tambahan untuk sistem Patriot yang beroperasi di Ukraina.
(ian)
tulis komentar anda