Ternyata Jumlah Jamaah Haji Tak Hanya 1.000 Tapi 10.000 Orang
Kamis, 30 Juli 2020 - 06:06 WIB
Otoritas juga mendirikan beberapa fasilitas kesehatan, klinik mobile dan ambulans untuk melayani para jamaah.
Media asing dilarang meliput haji tahun ini, karena pemerintah mengetatkan akses ke Makkah.
Para jamaah mendapatkan peralatan sanitasi, termasuk untuk sterilisasi kerikil yang akan digunakan untuk lempar jumrah. Mereka juga memperoleh disinfektan, masker, sajadah dan ihram.
“Saya tidak menduga, di antara jutaan Muslim, mendapat izin menjalankan haji. Ini perasaan luar biasa, terutama karena ini ibadah haji pertama saya,” tutur jamaah asal Uni Emirat Arab Abdullah al-Kathiri yang sebelumnya telah tinggal di Saudi.
Kementerian Haji menyatakan warga non-Saudi dari sekitar 160 negara bersaing dalam proses seleksi online tapi otoritas tidak menjelaskan berapa banyak orang yang mendaftar. (Lihat Infografis: 5 Wilayah di DKI Jakarta Zona Tinggi Risiko Penyebaran Covid-19)
Beberapa pendaftar mengaku kecewa karena pemerintah Saudi dianggap memilih peserta haji secara acak tanpa ketentuan yang jelas dan tak ada alasan penolakan aplikasi mereka. (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
Namun Menteri Haji dan Umrah Saudi Mohammad Benten menegaskan prosesnya transparan. (Baca Juga: Aparat Saudi Tangkap 244 Orang yang Coba Masuk Secara Ilegal ke Situs Suci)
Media asing dilarang meliput haji tahun ini, karena pemerintah mengetatkan akses ke Makkah.
Para jamaah mendapatkan peralatan sanitasi, termasuk untuk sterilisasi kerikil yang akan digunakan untuk lempar jumrah. Mereka juga memperoleh disinfektan, masker, sajadah dan ihram.
“Saya tidak menduga, di antara jutaan Muslim, mendapat izin menjalankan haji. Ini perasaan luar biasa, terutama karena ini ibadah haji pertama saya,” tutur jamaah asal Uni Emirat Arab Abdullah al-Kathiri yang sebelumnya telah tinggal di Saudi.
Kementerian Haji menyatakan warga non-Saudi dari sekitar 160 negara bersaing dalam proses seleksi online tapi otoritas tidak menjelaskan berapa banyak orang yang mendaftar. (Lihat Infografis: 5 Wilayah di DKI Jakarta Zona Tinggi Risiko Penyebaran Covid-19)
Beberapa pendaftar mengaku kecewa karena pemerintah Saudi dianggap memilih peserta haji secara acak tanpa ketentuan yang jelas dan tak ada alasan penolakan aplikasi mereka. (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
Namun Menteri Haji dan Umrah Saudi Mohammad Benten menegaskan prosesnya transparan. (Baca Juga: Aparat Saudi Tangkap 244 Orang yang Coba Masuk Secara Ilegal ke Situs Suci)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda