Anak Buah Putin Inspeksi Situs Tes Bom Nuklir Terkuat Sejagat Tsar Bomba, Ada Apa?
Selasa, 15 Agustus 2023 - 07:39 WIB
Dalam pidatonya kepada warga Rusia, pemimpin Kremlin kemudian mengatakan Rosatom harus siap melanjutkan uji coba nuklir jika Washington melakukannya "lebih dulu".
"Tentu saja, kami tidak akan menjadi yang pertama melakukan ini," kata Putin saat itu. “Tetapi jika Amerika Serikat menguji, maka kami akan melakukannya,” katanya lagi.
"Tidak seorang pun harus berada di bawah ilusi berbahaya bahwa paritas strategis global dapat dihancurkan."
Pada bulan Februari, seorang pejabat Rusia mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa Novaya Zemlya siap untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir, jika perlu.
"Central Training Ground sekarang digunakan untuk melakukan pengujian sampel senjata dan peralatan militer canggih," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Newsweek, Selasa (15/8/2023).
Situs Novaya Zemlya di Kutub Utara telah menjadi tempat uji coba bom nuklir Soviet pada pertengahan 1950-an, dan di sanalah para ilmuwan Soviet meledakkan Tsar Bomba yang terkenal pada tahun 1961, senjata nuklir terbesar dan terkuat di dunia yang pernah diuji coba.
Moratorium kemudian diberlakukan sejak era Perang Dingin, menghentikan uji coba senjata nuklir.
Pada akhir April, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menepis saran bahwa Moskow dapat melanjutkan uji coba nuklir, dengan mengatakan; "Saat ini, semua orang berpegang pada moratorium."
Pada peringatan 25 tahun Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) pada awal April 2023, pemerintah Inggris dan Prancis mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka ingin mengungkapkan keprihatinan mereka atas pengumuman Rusia yang akan memastikan kesiapannya untuk melakukan uji coba nuklir.
"Kami menegaskan kembali pentingnya CTBT, yang telah ditandatangani dan diratifikasi Rusia, dan kepatuhan Rusia terhadap moratorium uji coba nuklirnya," kata London dan Paris.
"Tentu saja, kami tidak akan menjadi yang pertama melakukan ini," kata Putin saat itu. “Tetapi jika Amerika Serikat menguji, maka kami akan melakukannya,” katanya lagi.
"Tidak seorang pun harus berada di bawah ilusi berbahaya bahwa paritas strategis global dapat dihancurkan."
Pada bulan Februari, seorang pejabat Rusia mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa Novaya Zemlya siap untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir, jika perlu.
"Central Training Ground sekarang digunakan untuk melakukan pengujian sampel senjata dan peralatan militer canggih," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Newsweek, Selasa (15/8/2023).
Situs Novaya Zemlya di Kutub Utara telah menjadi tempat uji coba bom nuklir Soviet pada pertengahan 1950-an, dan di sanalah para ilmuwan Soviet meledakkan Tsar Bomba yang terkenal pada tahun 1961, senjata nuklir terbesar dan terkuat di dunia yang pernah diuji coba.
Moratorium kemudian diberlakukan sejak era Perang Dingin, menghentikan uji coba senjata nuklir.
Pada akhir April, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menepis saran bahwa Moskow dapat melanjutkan uji coba nuklir, dengan mengatakan; "Saat ini, semua orang berpegang pada moratorium."
Pada peringatan 25 tahun Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) pada awal April 2023, pemerintah Inggris dan Prancis mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka ingin mengungkapkan keprihatinan mereka atas pengumuman Rusia yang akan memastikan kesiapannya untuk melakukan uji coba nuklir.
"Kami menegaskan kembali pentingnya CTBT, yang telah ditandatangani dan diratifikasi Rusia, dan kepatuhan Rusia terhadap moratorium uji coba nuklirnya," kata London dan Paris.
tulis komentar anda