Bakal Diterjang Badai, Warga Korut Diperintahkan Lindungi Foto Kim Jong-un
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 16:04 WIB
SEOUL - Warga Korea Utara (Korut) diperintahkan harus memprioritaskan untuk mengamankan potret dinasti Kim saat negara itu bersiap menghadapi hujan lebat dan angin kencang yang disebabkan oleh badai tropis Khanun.
Setelah menghantam Jepang, badai tersebut mendarat di Semenanjung Korea pada hari Kamis, menyebabkan pemadaman listrik dan pembatalan penerbangan di Korea Selatan (Korsel), sebelum melemah dan menyapu Korut dalam semalam.
Ibu Kota Korut, Pyongyang, siaga tinggi untuk menghadapi kerusakan akibat banjir setelah ribuan orang dievakuasi menyusul hujan lebat di Selatan.
Rodong Sinmun, surat kabar Korut yang berfungsi sebagai corong resmi Partai Buruh yang berkuasa, melaporkan para pejabat diperintahkan untuk menerapkan langkah-langkah darurat untuk melindungi pabrik dan tanaman dari badai.
Outlet itu juga melaporkan "fokus utama" warga harus "memastikan keamanan" potret propaganda pemimpinnya saat ini Kim Jong-un, ayahnya Kim Jong-il dan pendiri negara itu Kim Il-sung, serta patung, mozaik, mural dan monumen keluarga Kim lainnya.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Pyongyang melaporkan semua sektor dan unit di negara itu melakukan kampanye dinamis untuk mengatasi bencana iklim abnormal.
"Angin kencang, hujan deras, gelombang pasang dan peringatan laut dikeluarkan," tambahnya seperti dikutip dari Sky News, Jumat (11/8/2023).
Pejabat militer dan partai yang berkuasa telah dimobilisasi untuk meminimalkan dampak badai terhadap perekonomian negara yang rapuh.
Sementara itu, pejabat Korsel mencabut peringatan nasional atas badai tersebut setelah Khanun menurunkan hujan setinggi hampir setengah meter di beberapa wilayah garis pantai negara itu.
Banyak dari 16.000 orang yang dievakuasi telah kembali ke rumah pada hari Jumat, dan listrik telah pulih ke sebagian besar dari 46.484 rumah yang terputus aliran listriknya, kata para pejabat Korsel.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Setelah menghantam Jepang, badai tersebut mendarat di Semenanjung Korea pada hari Kamis, menyebabkan pemadaman listrik dan pembatalan penerbangan di Korea Selatan (Korsel), sebelum melemah dan menyapu Korut dalam semalam.
Ibu Kota Korut, Pyongyang, siaga tinggi untuk menghadapi kerusakan akibat banjir setelah ribuan orang dievakuasi menyusul hujan lebat di Selatan.
Rodong Sinmun, surat kabar Korut yang berfungsi sebagai corong resmi Partai Buruh yang berkuasa, melaporkan para pejabat diperintahkan untuk menerapkan langkah-langkah darurat untuk melindungi pabrik dan tanaman dari badai.
Outlet itu juga melaporkan "fokus utama" warga harus "memastikan keamanan" potret propaganda pemimpinnya saat ini Kim Jong-un, ayahnya Kim Jong-il dan pendiri negara itu Kim Il-sung, serta patung, mozaik, mural dan monumen keluarga Kim lainnya.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Pyongyang melaporkan semua sektor dan unit di negara itu melakukan kampanye dinamis untuk mengatasi bencana iklim abnormal.
"Angin kencang, hujan deras, gelombang pasang dan peringatan laut dikeluarkan," tambahnya seperti dikutip dari Sky News, Jumat (11/8/2023).
Pejabat militer dan partai yang berkuasa telah dimobilisasi untuk meminimalkan dampak badai terhadap perekonomian negara yang rapuh.
Sementara itu, pejabat Korsel mencabut peringatan nasional atas badai tersebut setelah Khanun menurunkan hujan setinggi hampir setengah meter di beberapa wilayah garis pantai negara itu.
Banyak dari 16.000 orang yang dievakuasi telah kembali ke rumah pada hari Jumat, dan listrik telah pulih ke sebagian besar dari 46.484 rumah yang terputus aliran listriknya, kata para pejabat Korsel.
Baca Juga
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)
tulis komentar anda