Intelijen AS Sebut China Kemungkinan Pasok Teknologi untuk Militer Rusia
Jum'at, 28 Juli 2023 - 21:29 WIB
WASHINGTON - China membantu Rusia menghindari sanksi Barat dan kemungkinan memberi Moskow teknologi militer dan penggunaan ganda untuk digunakan di Ukraina. Begitu bunyi laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Kamis waktu setempat.
Penilaian oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) diterbitkan oleh Komite Intelijen Permanen Dewan Perwakilan Rakyat AS.
China telah berulang kali membantah mengirim peralatan militer ke Rusia sejak invasi habis-habisan Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.
“RRC menyediakan beberapa teknologi penggunaan ganda yang digunakan militer Moskow untuk melanjutkan perang di Ukraina, meskipun ada sanksi internasional dan kontrol ekspor,” bunyi laporan ODNI.
"Catatan pabean menunjukkan perusahaan pertahanan milik negara RRC mengirimkan peralatan navigasi, teknologi jamming, dan suku cadang jet tempur ke perusahaan pertahanan milik pemerintah Rusia yang dikenai sanksi," kata laporan itu seperi dilansir dari Channel News Asia, Jumat (28/7/2023).
ODNI juga mengatakan China telah menjadi "mitra yang lebih kritis" dari Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina tahun lalu.
ODNI mengatakan China dan Rusia telah meningkatkan pangsa perdagangan bilateral yang diselesaikan dalam mata uang yuan China, dan lembaga keuangan kedua negara memperluas penggunaan sistem pembayaran domestik mereka.
"China telah meningkatkan impor ekspor energi Rusia, termasuk minyak dan gas yang dialihkan dari Eropa," kata laporan itu.
ODNI mengutip banyak informasi untuk laporan media.
"Komunitas Intelijen kekurangan pelaporan yang memadai untuk menilai apakah Beijing sengaja menghambat pemeriksaan penggunaan akhir kontrol ekspor Pemerintah Amerika Serikat, termasuk wawancara dan investigasi, di RRC," laporan itu menambahkan.
Awal bulan ini, penasihat diplomatik utama Presiden Prancis Emmanuel Macron Emmanuel Bonne mengatakan China mengirimkan barang-barang yang dapat digunakan sebagai peralatan militer ke Rusia, meskipun tidak dalam skala besar.
Pejabat AS sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang transfer "peralatan penggunaan ganda" dari China ke Rusia. Namun, mereka telah berulang kali mengatakan bahwa mereka belum melihat bukti transfer bantuan mematikan untuk penggunaan Rusia di medan perang.
Penilaian oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) diterbitkan oleh Komite Intelijen Permanen Dewan Perwakilan Rakyat AS.
China telah berulang kali membantah mengirim peralatan militer ke Rusia sejak invasi habis-habisan Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.
“RRC menyediakan beberapa teknologi penggunaan ganda yang digunakan militer Moskow untuk melanjutkan perang di Ukraina, meskipun ada sanksi internasional dan kontrol ekspor,” bunyi laporan ODNI.
"Catatan pabean menunjukkan perusahaan pertahanan milik negara RRC mengirimkan peralatan navigasi, teknologi jamming, dan suku cadang jet tempur ke perusahaan pertahanan milik pemerintah Rusia yang dikenai sanksi," kata laporan itu seperi dilansir dari Channel News Asia, Jumat (28/7/2023).
ODNI juga mengatakan China telah menjadi "mitra yang lebih kritis" dari Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina tahun lalu.
ODNI mengatakan China dan Rusia telah meningkatkan pangsa perdagangan bilateral yang diselesaikan dalam mata uang yuan China, dan lembaga keuangan kedua negara memperluas penggunaan sistem pembayaran domestik mereka.
"China telah meningkatkan impor ekspor energi Rusia, termasuk minyak dan gas yang dialihkan dari Eropa," kata laporan itu.
Baca Juga
ODNI mengutip banyak informasi untuk laporan media.
"Komunitas Intelijen kekurangan pelaporan yang memadai untuk menilai apakah Beijing sengaja menghambat pemeriksaan penggunaan akhir kontrol ekspor Pemerintah Amerika Serikat, termasuk wawancara dan investigasi, di RRC," laporan itu menambahkan.
Awal bulan ini, penasihat diplomatik utama Presiden Prancis Emmanuel Macron Emmanuel Bonne mengatakan China mengirimkan barang-barang yang dapat digunakan sebagai peralatan militer ke Rusia, meskipun tidak dalam skala besar.
Pejabat AS sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan tentang transfer "peralatan penggunaan ganda" dari China ke Rusia. Namun, mereka telah berulang kali mengatakan bahwa mereka belum melihat bukti transfer bantuan mematikan untuk penggunaan Rusia di medan perang.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda