Sengitnya Persaingan Jet Siluman AS vs China: Produksi F-35 Turun Jadi 50, J-20 Melonjak 120
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Lockheed Martin, kontraktor utama dan produsen jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS), bersiap menghadapi pukulan finansial yang signifikan pada tahun 2023. Produksi pesawat itu telah turun menjadi sekitar 50 unit per tahun.
"Cegukan" produksi itu mewakili lebih dari sepertiga dari total output F-35 dan melebihi seluruh pesanan tahunan dari Angkatan Udara AS, yang biasanya berjumlah sekitar 48 unit pesawat.
Awalnya, Lockheed Martin memiliki rencana untuk mengirimkan antara 147 hingga 153 unit F-35 ke semua klien pada tahun 2023. Namun, penerapan upgrade di bawah program Technology Refresh 3 (TR 3) penuh dengan tantangan yang signifikan.
Terlepas dari kemunduran finansial yang diperkirakan antara USD210 juta hingga USD350 juta, Chief Financial Officer (CFO) Lockheed, Jay Malave, tetap menaruh harapan.
Dia, seperti dikutip Bulgarian Military, Senin (24/7/2023), percaya bahwa perusahaan dapat memulihkan sebagian kerugian dengan melampaui target produksi untuk tahun 2024.
Berita penurunan drastis produksi F-35 ini muncul di tengah laporan ekspansi cepat China atas produksi pesawat tempur generasi kelimanya sendiri, J-20, yang melebihi 120 pesawat per tahun.
F-35 dan J-20 China adalah satu-satunya dua pesawat tempur dari generasi mereka yang saat ini diproduksi dan dikerahkan di tingkat skuadron.
Kedua pesawat duduk di puncak teknologi penerbangan dengan fitur canggih. Namun, J-20, pesawat tempur bermesin ganda yang lebih besar, lebih cocok untuk misi jarak jauh dan pertempuran udara-ke-udara.
Program TR-3 bertujuan untuk meningkatkan tampilan, memori komputer, dan kekuatan pemrosesan F-35.
Ini adalah pendahulu dari standar Block 4 yang lebih ambisius, yang akan meningkatkan kemampuan perang elektronik, pengenalan target, dan daya tembak pesawat tempur.
"Cegukan" produksi itu mewakili lebih dari sepertiga dari total output F-35 dan melebihi seluruh pesanan tahunan dari Angkatan Udara AS, yang biasanya berjumlah sekitar 48 unit pesawat.
Awalnya, Lockheed Martin memiliki rencana untuk mengirimkan antara 147 hingga 153 unit F-35 ke semua klien pada tahun 2023. Namun, penerapan upgrade di bawah program Technology Refresh 3 (TR 3) penuh dengan tantangan yang signifikan.
Terlepas dari kemunduran finansial yang diperkirakan antara USD210 juta hingga USD350 juta, Chief Financial Officer (CFO) Lockheed, Jay Malave, tetap menaruh harapan.
Dia, seperti dikutip Bulgarian Military, Senin (24/7/2023), percaya bahwa perusahaan dapat memulihkan sebagian kerugian dengan melampaui target produksi untuk tahun 2024.
Produksi J-20 China Sedang Booming
Berita penurunan drastis produksi F-35 ini muncul di tengah laporan ekspansi cepat China atas produksi pesawat tempur generasi kelimanya sendiri, J-20, yang melebihi 120 pesawat per tahun.
F-35 dan J-20 China adalah satu-satunya dua pesawat tempur dari generasi mereka yang saat ini diproduksi dan dikerahkan di tingkat skuadron.
Kedua pesawat duduk di puncak teknologi penerbangan dengan fitur canggih. Namun, J-20, pesawat tempur bermesin ganda yang lebih besar, lebih cocok untuk misi jarak jauh dan pertempuran udara-ke-udara.
program TR-3 Jet Tempur F-35
Program TR-3 bertujuan untuk meningkatkan tampilan, memori komputer, dan kekuatan pemrosesan F-35.
Ini adalah pendahulu dari standar Block 4 yang lebih ambisius, yang akan meningkatkan kemampuan perang elektronik, pengenalan target, dan daya tembak pesawat tempur.