Kapal Mata-mata China Intai Latihan Perang Australia-AS Cs
loading...
A
A
A
BEIJING - Sebuah kapal mata-mata China memata-matai latihan perang di lepas pantai timur Australia . Namunmedia China, Global Times, mengatakan keberadaan kapal pengintai Beijingitu bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Kapal itu diperkirakan bergerak lebih jauh ke selatan untuk memantau latihan multinasional pimpinan Amerika Serikat (AS)-Australia, Talisman Saber, yang berlanjut selama dua minggu ke depan.
Ini bukan pertama kalinya angkatan laut China mengawasi latihan tersebut. Sejak 2017, Beijing telah mengerahkan setidaknya satu kapal untuk memantau latihan tersebut.
Dalam sebuah laporan semalam mengutip Chen Hong dari East China Normal University, Global Times mengklaim tidak ada yang luar biasa terhadap lokasi kapal tersebut. Sebaliknya, media China itu tidak terima atas kloam bahwa tindakan itu agresif.
"Klaim semacam itu tidak beralasan dan tidak berdasar, dan AS serta Australia harus menghormati hak negara lain untuk menjalankan kebebasan navigasi dan penerbangan di laut dan wilayah udara internasional," bunyi artikel itu seperti dikutip dari News.com.au, Minggu (23/7/2023).
Lebih dari 30.000 tentara dari 13 negara termasuk Jepang, Korea Selatan, Jerman, Prancis dan Selandia Baru akan ambil bagian dalam latihan militer tersebut.
Ini adalah lompatan besar pada pengulangan latihan perang tahun 2021, yang melibatkan 17.000 tentara hanya dari tujuh negara, termasuk Australia.
Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles mengatakan para pejabat mempunyai ekspektasi Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China akan memantau latihan Talisman Saber.
"Mereka bertindak sesuai dengan hukum internasional dan ini benar-benar diharapkan," kata Marles pada hari Sabtu.
Kapal itu diperkirakan bergerak lebih jauh ke selatan untuk memantau latihan multinasional pimpinan Amerika Serikat (AS)-Australia, Talisman Saber, yang berlanjut selama dua minggu ke depan.
Ini bukan pertama kalinya angkatan laut China mengawasi latihan tersebut. Sejak 2017, Beijing telah mengerahkan setidaknya satu kapal untuk memantau latihan tersebut.
Dalam sebuah laporan semalam mengutip Chen Hong dari East China Normal University, Global Times mengklaim tidak ada yang luar biasa terhadap lokasi kapal tersebut. Sebaliknya, media China itu tidak terima atas kloam bahwa tindakan itu agresif.
"Klaim semacam itu tidak beralasan dan tidak berdasar, dan AS serta Australia harus menghormati hak negara lain untuk menjalankan kebebasan navigasi dan penerbangan di laut dan wilayah udara internasional," bunyi artikel itu seperti dikutip dari News.com.au, Minggu (23/7/2023).
Lebih dari 30.000 tentara dari 13 negara termasuk Jepang, Korea Selatan, Jerman, Prancis dan Selandia Baru akan ambil bagian dalam latihan militer tersebut.
Ini adalah lompatan besar pada pengulangan latihan perang tahun 2021, yang melibatkan 17.000 tentara hanya dari tujuh negara, termasuk Australia.
Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles mengatakan para pejabat mempunyai ekspektasi Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China akan memantau latihan Talisman Saber.
"Mereka bertindak sesuai dengan hukum internasional dan ini benar-benar diharapkan," kata Marles pada hari Sabtu.