5 Kudeta yang Sukses di Afrika, Mayoritas Dipicu Kekecewaan Para Jenderal

Kamis, 27 Juli 2023 - 22:37 WIB
ECOWAS mencabut beberapa sanksi terhadap Mali setelah penguasa militer mengusulkan transisi dua tahun menuju demokrasi dan menerbitkan undang-undang pemilu baru. Negara ini dijadwalkan mengadakan pemilihan presiden pada Februari 2024 untuk kembali ke pemerintahan konstitusional.

4. CHAD

Tentara Chad mengambil alih kekuasaan pada April 2021 setelah Presiden Idriss Deby terbunuh di medan perang saat mengunjungi pasukan yang memerangi pemberontak di utara.

Di bawah hukum Chad, ketua parlemen seharusnya menjadi presiden. Tetapi dewan militer turun tangan dan membubarkan parlemen atas nama memastikan stabilitas.

Putra Deby, Jenderal Mahamat Idriss Deby, diangkat sebagai presiden sementara dan ditugasi mengawasi transisi pemilu selama 18 bulan.

Pengalihan kekuasaan yang tidak konstitusional menyebabkan kerusuhan di ibu kota N'Djamena yang dipadamkan oleh militer.

5. GUINEA

Komandan pasukan khusus Kolonel Mamady Doumbouya menggulingkan Presiden Alpha Conde pada September 2021. Setahun sebelumnya, Conde telah mengubah konstitusi untuk menghindari batasan yang akan mencegahnya mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, yang memicu kerusuhan yang meluas.

Doumbouya menjadi presiden sementara dan menjanjikan transisi menuju pemilu demokratis dalam waktu tiga tahun.

ECOWAS menolak batas waktu dan menjatuhkan sanksi kepada anggota junta dan kerabat mereka, termasuk membekukan rekening bank mereka. Rezim militer sejak itu mengusulkan untuk memulai transisi 24 bulan pada Januari 2023, tetapi partai-partai oposisi mengatakan mereka tidak berbuat banyak untuk menempatkan institusi dan peta jalan untuk kembali ke pemerintahan konstitusional.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More