5 Kelompok Tentara Bayaran AS, Ada yang Bantai 17 Warga Irak tapi Diampuni

Rabu, 12 Juli 2023 - 14:25 WIB
Pada Juni 2003, Custer Battles mengambil kontrak yang mendukung Coalition Provisional Authority—semacam pemerintah transisi Irak—dan pemerintah AS.

Pada Oktober 2004, PMC ini digugat berdasarkan False Claims Act (Undang-Undang Klaim Palsu) terkait kinerja mereka di Irak.

Menurut bocoran dokumen Perang Irak, sebuah konvoi Custer Battles melakukan penembakan di Umm Qasr pada tahun 2004, menembaki ban mobil sipil yang mendekat, dan melepaskan lima tembakan ke minibus sipil yang penuh sesak.

Penembakan berhenti setelah polisi Irak, pasukan keamanan pelabuhan, dan unit militer Inggris berhasil menyusul konvoi tersebut. Karyawan Custer Battles dilaporkan membayar uang tunai untuk menghindari tindakan disipliner.

3. Triple Canopy

PMC ini bermarkas di Herndon, Virgnia. Mereka menyediakan layanan keamanan terintegrasi, dukungan misi, dan layanan manajemen risiko untuk klien korporat, pemerintah, dan lembaga nirlaba.

Kelompok tentara bayaran ini didirikan pada Mei 2003 oleh para veteran Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat, termasuk mantan operator Delta Force.

Pada bulan Juni 2014, PMC tersebut bergabung dengan pesaing mereka; Academi, dengan membentuk Constellis Group.

Craig Nixon, mantan CEO Academi, menjadi CEO Constellis Group, dan fasilitas pelatihan dikonsolidasikan di fasilitas pelatihan Academi yang ada di North Carolina.

Constellis Group dikelola, antara lain, oleh sejumlah mantan personel Operasi Khusus Angkatan Darat, Green Baret, Rangers, SEAL, MARSOC Raiders, personel operasi khusus lainnya, dan beberapa petugas penegak hukum. Pada saat merger, lebih dari 5.000 karyawan bekerja untuk Triple Canopy.

Constellis Group diketahui pernah beroperasi di Amerika Selatan, Irak, dan Suriah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More