5 Kelompok Tentara Bayaran AS, Ada yang Bantai 17 Warga Irak tapi Diampuni

Rabu, 12 Juli 2023 - 14:25 WIB
Kelompok tentara bayaran Academi atau Blackwater AS saat beroperasi di Irak. Ada belasan kelompok tentara bayaran di AS, lima di antaranya terkenal beroperasi di berbagai negara. Foto/MSNBC
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) memiliki sekitar 14 private military companies (PMC) atau perusahaan militer swasta. Dari belasan kelompok tentara bayaran ini, ada lima yang terkenal dari sepak terjangnya di berbagai negara.

Kelompok tentara bayaran sedang menjadi sorotan dunia setelah Rusia menggunakan Wagner Group PMC dalam perangnya di Ukraina.

Wagner, yang dipimpin Yevgeny Prigozhin, nyaris membahayakan kekuasaan Kremlin setelah melakukan kudeta singkat sebagai respons kekecewaan mereka terhadap militer Rusia.



Prigozhin mengakhiri pemberontakannya setelah tercapai kesepakatan dengan Kremlin yang ditengahi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Seperti halnya Wagner Group, sepak terjang beberapa kelompok tentara bayaran AS juga diwarnai kekejaman yang menjurus ke indikasi kejahatan perang.



5 Kelompok Tentara Bayaran AS

1. Academi (Sebelumnya Bernama Blackwater)



Academi sebelumnya dikenal sebagai Blackwater. PMC ini bermarkas di McLean, Virginia.

Ini adalah kontraktor militer swasta yang didirikan pada 26 Desember 1996 oleh mantan perwira Navy SEAL Erik Prince.

Kelompok ini sempat berganti nama menjadi Xe Services pada tahun 2009, dan berganti nama lagi menjadi Academi pada tahun 2011 setelah diakuisisi oleh sekelompok investor swasta.

Pada tahun 2014, Academi bergabung dengan Triple Canopy untuk membentuk Constellis Holdings.

Academi memberikan layanan keamanan kontrak kepada pemerintah federal Amerika Serikat. Sejak tahun 2003, mereka telah memberikan layanan kepada Central Intelligence Agency (CIA).

Pada tahun 2013, anak perusahaannya, International Development Solutions, menerima kontrak sekitar USD92 juta untuk penjaga keamanan Departemen Luar Negeri AS.

Pada tahun 2007, Academi atau Blackwater menjadi terkenal atas pembantaian Nisour Square di Baghdad, Irak, ketika sekelompok

karyawannya membunuh 17 warga sipil Irak dan melukai 20 lainnya. Empat karyawan dihukum di Amerika Serikat dan kemudian diampuni pada 22 Desember 2020 oleh Presiden AS kala itu, Donald Trump.

2. Custer Battles



Seperti halnya Academi, Custer Battles juga berkantor di McLean, Virginia.

Kelompok tentara bayaran ini pernah menawarkan berbagai layanan yang meliputi layanan keamanan, dukungan litigasi, konsultasi risiko global, pelatihan dan intelijen bisnis.

Pada Juni 2003, Custer Battles mengambil kontrak yang mendukung Coalition Provisional Authority—semacam pemerintah transisi Irak—dan pemerintah AS.

Pada Oktober 2004, PMC ini digugat berdasarkan False Claims Act (Undang-Undang Klaim Palsu) terkait kinerja mereka di Irak.

Menurut bocoran dokumen Perang Irak, sebuah konvoi Custer Battles melakukan penembakan di Umm Qasr pada tahun 2004, menembaki ban mobil sipil yang mendekat, dan melepaskan lima tembakan ke minibus sipil yang penuh sesak.

Penembakan berhenti setelah polisi Irak, pasukan keamanan pelabuhan, dan unit militer Inggris berhasil menyusul konvoi tersebut. Karyawan Custer Battles dilaporkan membayar uang tunai untuk menghindari tindakan disipliner.

3. Triple Canopy

PMC ini bermarkas di Herndon, Virgnia. Mereka menyediakan layanan keamanan terintegrasi, dukungan misi, dan layanan manajemen risiko untuk klien korporat, pemerintah, dan lembaga nirlaba.

Kelompok tentara bayaran ini didirikan pada Mei 2003 oleh para veteran Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat, termasuk mantan operator Delta Force.

Pada bulan Juni 2014, PMC tersebut bergabung dengan pesaing mereka; Academi, dengan membentuk Constellis Group.

Craig Nixon, mantan CEO Academi, menjadi CEO Constellis Group, dan fasilitas pelatihan dikonsolidasikan di fasilitas pelatihan Academi yang ada di North Carolina.

Constellis Group dikelola, antara lain, oleh sejumlah mantan personel Operasi Khusus Angkatan Darat, Green Baret, Rangers, SEAL, MARSOC Raiders, personel operasi khusus lainnya, dan beberapa petugas penegak hukum. Pada saat merger, lebih dari 5.000 karyawan bekerja untuk Triple Canopy.

Constellis Group diketahui pernah beroperasi di Amerika Selatan, Irak, dan Suriah.

4.Unity Resources Group



PMC ini berkantor pusat di Los Angeles. Mereka didirikan di Australia pada tahun 2000 dan beroperasi di seluruh pasar utama Australia, Afrika, Amerika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Eropa.

Unity menggambarkan dirinya memiliki basis klien yang beragam, mencakup sektor bisnis pemerintah, non-pemerintah dan multi-nasional.

Dengan berakhirnya perang di Irak pada tahun 2003, Unity mengembangkan bisnis dari konsultasi kecil hingga memenangkan dan

mengelola sejumlah kontrak besar secara mandiri dengan perusahaan multinasional dan lembaga pemerintah yang terus dilayani oleh Unity.

Perusahaan ini sebagian besar dikelola oleh warga negara Australia. Namun, pada 2010, sebagian besar tugas jaga di Kedutaan Australia di Baghdad dilakukan oleh veteran militer Chile.

Unity adalah anggota Asosiasi Operasi Stabilitas Internasional, dan pernah menjadi anggota Asosiasi Perusahaan Keamanan Swasta Irak sebelum organisasi tersebut dibubarkan pada tahun 2011.

Pada Mei 2020 perusahaan ini mengajukan status berbadan hukum dengan nama Unity Resources Group.

Unity diketahui beroperasi di banyak negara, namun yang mendapat perhatian khusus adalah operasinya di Irak, Kenya, dan Pakistan.



5. Vinnell Corporation



PMC ini berbasis di Herndon, Virginia. Mereka berspesialisasi dalam pelatihan militer, logistik, dan dukungan dalam bentuk pemeliharaan sistem senjata dan konsultasi manajemen.

Vinnell Corporation sebenarnya adalah anak perusahaan dari Northrop Grumman Corporation.

Mereka juga merupakan pihak dari perusahaan patungan lainnya; Vinnell-Brown & Root (VBR).

Vinnell Corporation disebutkan dalam Fahrenheit 9/11 atas hubungannya dengan Carlyle Group, George W Bush, dan keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Mereka melakukan pelatihan sebagian Garda Nasional Arab Saudi sebagai perusahaan milik gabungan Saudi/Amerika bernama Vinnell Arabia sejak tahun 1970-an.

Vinnell Arabia dibom pada 12 Mei 2003 oleh teroris Arab Saudi. Delapan orang Amerika dan dua orang Filipina tewas. Pegawai lain

dibuntuti dari rumah sakit militer ke rumahnya di Riyadh dan dibunuh di jalan.

Vinnell Corporation diberi kontrak awal untuk membentuk kembali Angkatan Darat Irak Baru pada tahun 2003 oleh Departemen Pertahanan AS.

Kontrak itu untuk sembilan batalion, dengan opsi untuk memperpanjang pelatihan menjadi 27 batalion.

Namun, sebagian besar pelatihan sebenarnya disubkontrakkan ke Military Professional Resources Inc, Science Applications

International Corporation, dan perusahaan kecil termasuk Eagle Group International, Omega Training Grup, dan Worldwide Language Resources.

Selain di Arab Saudi, Vinell Corporation pernah beroperasi di Turkiye dan Irak.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More