5 Fakta Bubarnya Pemerintahan Belanda yang Mengejutkan

Senin, 10 Juli 2023 - 15:11 WIB
Rutte tidak memberikan perincian tentang pembicaraannya dengan raja, yang berlangsung sekitar satu setengah jam. "Itu diskusi yang bagus, tapi saya tidak mengatakan apa-apa lagi karena diskusi ini bersifat rahasia," ungkap dia kepada wartawan.

Partai VVD-nya yang konservatif telah berusaha membatasi arus pencari suaka, menyusul pertikaian tahun lalu tentang pusat-pusat migrasi yang penuh sesak. Rencananya ditentang oleh mitra koalisi juniornya.

Aplikasi suaka di Belanda melonjak lebih dari sepertiga tahun lalu menjadi lebih dari 47.000 dan angka pemerintah mengatakan awal tahun ini bahwa mereka mengharapkan sekitar 70.000 aplikasi pada tahun 2023.

Pekan lalu, Rutte mencoba memaksakan rencana yang mencakup pembatasan jumlah kerabat pengungsi perang yang diizinkan masuk ke Belanda hanya 200 orang per bulan.

Tetapi mitra koalisi junior Persatuan Kristen, partai pro-keluarga, dan D66 yang secara sosial-liberal sangat menentang.

"Keputusan itu sangat sulit bagi kami," ujar Rutte kepada wartawan saat mengumumkan pengunduran diri kabinetnya.

“Perbedaan pandangan antara mitra koalisi tidak dapat didamaikan," papar dia.

"Semua pihak berusaha keras menemukan solusi, tetapi perbedaan migrasi sayangnya tidak mungkin untuk dijembatani."

3. Kompromi Gagal



Proposal kompromi, yang dikenal sebagai "rem darurat", yang hanya akan memicu pembatasan jika terjadi arus masuk migran yang terlalu tinggi, tidak cukup untuk menyelamatkan pemerintah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More