Babak Baru Perang 500 Hari: Rusia Habiskan Senjata Lama, Ukraina Dipasok Senjata Baru
Senin, 10 Juli 2023 - 09:29 WIB
KYIV - Keseimbangan daya tembak melalui persenjataan berat mungkin bergeser dalam perang Rusia di Ukraina untuk pertama kalinya dalam lebih dari 500 hari konflik.
Sebab Moskow menghabiskan stok senjata lamanya persediaannya, sementara Barat memasok Kyiv dengan senjata baru.
Data dan penilaian oleh Kiel Institute for the World Economy (IfW) dan lembaga penelitian global International Institute for Strategic Studies (IISS) menunjukkan adanya penyempitan kesenjangan antara stok inventaris persenjataan antara Rusia dan Ukraina.
Menurut IfW, sebelum perang tahun 2021, Ukraina memiliki 987 tank, 773 Howitzer (155/ 152mm) dan 354 MLRS. Kemudian 286 tank lagi akan dikirimkan oleh sekutu Barat dengan 177 Howitzer (155/ 152mm) dan 23 MLRS.
Sementara itu, persediaan senjata Rusia sebelum perang mencakup 3.417 tank, 2.304 Howitzer (155/152mm) dan 1.056 MLRS.
Cadangan persenjataan berat yang dijanjikan dan dipasok oleh sekutu Barat kepada Ukraina antara 24 Januari 2022 hingga 31 Mei 2023 adalah 471 tank yang dikirim dari 757 komitmen, 379 Howitzer (155/152mm) dikirim dari 556 komitmen, dan 66 MLRS dikirim dari 89 komitmen.
Sedangkan Rusia sebelum perang memiliki 3.417 tank, 2.304 Howitzer, dan 1.056 MLRS.
Namun, pasukan Rusia terus kehilangan peralatan dan senjata dan kompleks industri militer tidak mungkin menghasilkan senjata baru di jalur perakitan cukup cepat untuk mengganti peralatan yang hilang, itulah sebabnya mereka mencari alternatif yang lebih murah yang diwujudkan melalui drone kamikaze Shahed buatan Iran.
Sebab Moskow menghabiskan stok senjata lamanya persediaannya, sementara Barat memasok Kyiv dengan senjata baru.
Data dan penilaian oleh Kiel Institute for the World Economy (IfW) dan lembaga penelitian global International Institute for Strategic Studies (IISS) menunjukkan adanya penyempitan kesenjangan antara stok inventaris persenjataan antara Rusia dan Ukraina.
Menurut IfW, sebelum perang tahun 2021, Ukraina memiliki 987 tank, 773 Howitzer (155/ 152mm) dan 354 MLRS. Kemudian 286 tank lagi akan dikirimkan oleh sekutu Barat dengan 177 Howitzer (155/ 152mm) dan 23 MLRS.
Sementara itu, persediaan senjata Rusia sebelum perang mencakup 3.417 tank, 2.304 Howitzer (155/152mm) dan 1.056 MLRS.
Cadangan persenjataan berat yang dijanjikan dan dipasok oleh sekutu Barat kepada Ukraina antara 24 Januari 2022 hingga 31 Mei 2023 adalah 471 tank yang dikirim dari 757 komitmen, 379 Howitzer (155/152mm) dikirim dari 556 komitmen, dan 66 MLRS dikirim dari 89 komitmen.
Sedangkan Rusia sebelum perang memiliki 3.417 tank, 2.304 Howitzer, dan 1.056 MLRS.
Namun, pasukan Rusia terus kehilangan peralatan dan senjata dan kompleks industri militer tidak mungkin menghasilkan senjata baru di jalur perakitan cukup cepat untuk mengganti peralatan yang hilang, itulah sebabnya mereka mencari alternatif yang lebih murah yang diwujudkan melalui drone kamikaze Shahed buatan Iran.
tulis komentar anda