Sekutu AS Ramai-ramai Menentang Pengiriman Bom Cluster ke Ukraina

Minggu, 09 Juli 2023 - 07:43 WIB
Keputusan tersebut dengan cepat dikritik oleh kelompok hak asasi manusia, dengan Amnesty International mengatakan munisi tandan menimbulkan ancaman besar bagi kehidupan sipil, bahkan lama setelah konflik berakhir.



Dan pada hari Sabtu, beberapa sekutu Barat AS menolak untuk mendukung keputusannya.

Ketika ditanya tentang posisinya tentang keputusan AS, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyoroti bahwa Inggris adalah salah satu dari 123 negara yang telah menandatangani Konvensi Munisi Tandan, yang melarang produksi atau penggunaan senjata dan melarang penggunaannya.

Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles melangkah lebih jauh, mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya memiliki "komitmen kuat" bahwa senjata dan bom tertentu tidak dapat dikirim ke Ukraina.

"Tidak untuk bom cluster dan ya untuk pertahanan sah Ukraina, yang kami pahami tidak boleh dilakukan dengan bom cluster," katanya seperti dikutip dari BBC, Minggu (9/7/2023).

Pemerintah Kanada mengatakan sangat prihatin tentang potensi dampak bom - yang kadang-kadang tidak meledak selama bertahun-tahun - pada anak-anak.

Kanada juga mengatakan menentang penggunaan bom tandan dan tetap sepenuhnya mematuhi Konvensi Munisi Tandan.

"Kami menganggap serius kewajiban kami di bawah Konvensi untuk mendorong adopsi universal," katanya dalam sebuah pernyataan.

AS, Ukraina, dan Rusia belum menandatangani konvensi tersebut, sementara Moskow dan Kiev telah menggunakan bom cluster selama perang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More