Menguak Habis Tentara Bayaran Wagner: Sejarah, Donatur, Sepak Terjang hingga Deretan Musuhnya
Kamis, 29 Juni 2023 - 15:45 WIB
Sebuah laporan oleh surat kabar Inggris, Financial Times memperkirakan bahwa antara 2018 dan 2021, pendapatan dari kepemilikan sumber daya alam Wagner mencapai sekitar USD250 juta.
Selain didanai oleh bisnis di luar negeri, Wagner juga didanai hingga USD1 miliar oleh negara Rusia dalam perang di Ukraina. Setidaknya itu diakui secara resmi oleh Presiden Vladimir Putin.
Wagner sudah ada jauh sebelum perang di Ukraina pecah dan terdiri dari beberapa ribu tentara bayaran. Sebagian besar diyakini sebagai mantan tentara elite yang sangat terlatih. Tetapi ketika kerugian Rusia dalam perang Ukraina mulai meningkat, Prigozhin mulai memperluas kelompoknya, merekrut tahanan dan warga sipil Rusia, serta orang asing.
Dalam sebuah video yang beredar online dari September 2022, Prigozhin terlihat di halaman penjara Rusia berbicara kepada sekelompok narapidana, berjanji bahwa jika mereka bertugas di Ukraina selama enam bulan, hukuman mereka akan diringankan.
Upaya perekrutan Grup Wagner telah meluas jauh melampaui Rusia, dengan penelitian mengungkapkan informasi perekrutan dalam 16 bahasa, termasuk Prancis, Spanyol, Vietnam, dan Polandia, dibagikan di platform media sosial.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Logical, sebuah kelompok penelitian berbasis di Inggris yang berfokus pada disinformasi, kelompok tentara bayaran tersebut telah memanfaatkan Twitter, Facebook, dan platform lain untuk menarik anggota baru secara global. Beberapa postingan menjanjikan penghasilan hingga 240.000 rubel Rusia per bulan (USD2.945) dan kemungkinan bonus tambahan.
Iklan pekerjaan untuk grup tentara bayaran mengumpulkan hampir 120.000 penayangan di Twitter dan Facebook selama periode 10 bulan.
Beberapa angkatan bersenjata asing, seperti tentara Nepal yang bertugas di India, dilaporkan telah bergabung dengan tentara bayaran pimpinan Prigozhin.
Selain didanai oleh bisnis di luar negeri, Wagner juga didanai hingga USD1 miliar oleh negara Rusia dalam perang di Ukraina. Setidaknya itu diakui secara resmi oleh Presiden Vladimir Putin.
4. Personel yang Tergabung dalam Wagner Group
Wagner sudah ada jauh sebelum perang di Ukraina pecah dan terdiri dari beberapa ribu tentara bayaran. Sebagian besar diyakini sebagai mantan tentara elite yang sangat terlatih. Tetapi ketika kerugian Rusia dalam perang Ukraina mulai meningkat, Prigozhin mulai memperluas kelompoknya, merekrut tahanan dan warga sipil Rusia, serta orang asing.
Dalam sebuah video yang beredar online dari September 2022, Prigozhin terlihat di halaman penjara Rusia berbicara kepada sekelompok narapidana, berjanji bahwa jika mereka bertugas di Ukraina selama enam bulan, hukuman mereka akan diringankan.
Upaya perekrutan Grup Wagner telah meluas jauh melampaui Rusia, dengan penelitian mengungkapkan informasi perekrutan dalam 16 bahasa, termasuk Prancis, Spanyol, Vietnam, dan Polandia, dibagikan di platform media sosial.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Logical, sebuah kelompok penelitian berbasis di Inggris yang berfokus pada disinformasi, kelompok tentara bayaran tersebut telah memanfaatkan Twitter, Facebook, dan platform lain untuk menarik anggota baru secara global. Beberapa postingan menjanjikan penghasilan hingga 240.000 rubel Rusia per bulan (USD2.945) dan kemungkinan bonus tambahan.
Iklan pekerjaan untuk grup tentara bayaran mengumpulkan hampir 120.000 penayangan di Twitter dan Facebook selama periode 10 bulan.
Beberapa angkatan bersenjata asing, seperti tentara Nepal yang bertugas di India, dilaporkan telah bergabung dengan tentara bayaran pimpinan Prigozhin.
tulis komentar anda