Bos Wagner Tinggalkan Kotak Berisi Uang Rp700 Miliar usai Kudeta Militer Rusia
Senin, 26 Juni 2023 - 13:35 WIB
“Bukan hanya Gazel yang ditemukan, tetapi dua minibus lain yang berisi uang yang dialokasikan untuk gaji, kompensasi untuk Cargo 200 [kode tidak resmi untuk jenazah tentara yang tewas dalam perang di Ukraina], dan hal-hal lain,” kata Prigozhin dalam sebuah pernyataan via Telegram tanpa mengonfirmasi lokasi keberadaannya.
Dia juga mengatakan selama 10 tahun beroperasi, Wagner Group selalu menggunakan uang tunai untuk semua pembayaran.
Pada hari Jumat waktu setempat, Prigozhin bersumpah untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia, marah karena tentara bayarannya, menurutnya, telah dibom oleh militer.
Ini memicu krisis politik terbesar yang dihadapi negara itu dalam beberapa dekade.
Prigozhin dan 25.000 pasukannya melancarkan pemberontakan, merebut kendali kota Rostov, Rusia selatan. Mereka kemudian bergerak menuju Moskow ketika Presiden Vladimir Putin membuat siaran televisi darurat yang mengamuk atas "pengkhianatan internal".
Tapi kudeta itu tiba-tiba dibatalkan Prigozhin setelah Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Putin, menjadi perantara untuk mengakhiri krisis.
Kesepakatan itu berarti Prigozhin akan meninggalkan Rusia untuk diasingkan di Belarusia dan baik dia maupun pasukan tentara bayarannya tidak akan menghadapi tuntutan pidana di Rusia.
Kendati demikian, Prigozhin belum muncul di Belarusia dan diam secara misterius sejak kesepakatan itu dibuat dan dia memerintahkan anak buahnya untuk mundur untuk menghindari "pertumpahan darah".
Para pejabat Rusia mengatakan rumah dan jalan di wilayah selatan telah rusak akibat kudeta pasukan Wagner.
Di Rostov-on-Don, sekitar 10.000 meter persegi jalan telah rusak oleh jalur tank, kata wali kota setempat Alexei Logvinenko dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Dia juga mengatakan selama 10 tahun beroperasi, Wagner Group selalu menggunakan uang tunai untuk semua pembayaran.
Pada hari Jumat waktu setempat, Prigozhin bersumpah untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia, marah karena tentara bayarannya, menurutnya, telah dibom oleh militer.
Ini memicu krisis politik terbesar yang dihadapi negara itu dalam beberapa dekade.
Prigozhin dan 25.000 pasukannya melancarkan pemberontakan, merebut kendali kota Rostov, Rusia selatan. Mereka kemudian bergerak menuju Moskow ketika Presiden Vladimir Putin membuat siaran televisi darurat yang mengamuk atas "pengkhianatan internal".
Tapi kudeta itu tiba-tiba dibatalkan Prigozhin setelah Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Putin, menjadi perantara untuk mengakhiri krisis.
Kesepakatan itu berarti Prigozhin akan meninggalkan Rusia untuk diasingkan di Belarusia dan baik dia maupun pasukan tentara bayarannya tidak akan menghadapi tuntutan pidana di Rusia.
Kendati demikian, Prigozhin belum muncul di Belarusia dan diam secara misterius sejak kesepakatan itu dibuat dan dia memerintahkan anak buahnya untuk mundur untuk menghindari "pertumpahan darah".
Para pejabat Rusia mengatakan rumah dan jalan di wilayah selatan telah rusak akibat kudeta pasukan Wagner.
Di Rostov-on-Don, sekitar 10.000 meter persegi jalan telah rusak oleh jalur tank, kata wali kota setempat Alexei Logvinenko dalam sebuah pernyataan di media sosial.
tulis komentar anda