AS Khawatir Putin Kehilangan Kendali Senjata Nuklirnya saat Kudeta Militer Wagner

Senin, 26 Juni 2023 - 08:50 WIB
“Kita semua telah melihat Prigozhin secara terbuka mengkritik, dan bahkan mengancam militer Rusia dalam berbagai kesempatan,” kata seorang pejabat Gedung Putih.

Prigozhin dan para tentara bayarannya mengatakan bahwa pemberontakan mereka hanya ditujukan kepada para komandan militer Rusia. Prigozhin juga sempat menolak pemberontakannya disebut sebagai kudeta militer.

Wagner Group berhasil merebut markas militer Rusia di Rostov-on-Don di Rusia selatan pada Sabtu pagi dan kemudian melaju menuju Moskow sebelum tiba-tiba membatalkan kudeta militer dan bubar.

Laporan media pemerintah Rusia mengatakan bahwa Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu Putin, telah menegosiasikan kesepakatan yang memungkinkan Prigozhin membatalkan kudeta.

Prigozhin, dalam kesepakatan tersebut, setuju untuk pindah ke pengasingan di Belarusia dengan syarat tentara bayaran Wagnernya tetap independen dari Kementerian Pertahanan.

Kremlin tampaknya telah memastikan bahwa Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov mempertahankan pekerjaan mereka sebagai menteri pertahanan dan komandan militer Rusia.

“Jika Prigozhin bermaksud untuk memisahkan antara komando Angkatan Bersenjata Rusia dan Kremlin, dia gagal,” kata seorang pejabat Barat kepada Washington Post.

Sementara itu, AS telah menunda paket sanksi lebih lanjut terhadap Wagner Group yang akan jatuh tempo pada hari Selasa, menurut Wall Street Journal, karena takut memperkuat tangan Putin.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More