3 Cara Arab Saudi Menjadikan Haji sebagai Alat Politik dan Diplomasi di Panggung Global
Jum'at, 23 Juni 2023 - 12:05 WIB
Negara yang dilanda perang, bagaimanapun, mulai menyaksikan keadaan deeskalasi baru-baru ini setelah sembilan tahun pertempuran di tengah upaya PBB untuk menyelesaikan konflik.
Foto/Al Jazeera
Sekitar 6.600 orang dari Gaza dan Tepi Barat berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2023.
Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama, jemaah haji melakukan perjalanan dari Gaza selama empat hari, dengan 900 jemaah pada kelompok pertama, 900 pada kelompok kedua, 600 pada kelompok ketiga, dan 500 peziarah pada hari keempat.
Mereka yang bepergian dari Tepi Barat akan sampai ke Arab Saudi melalui Yordania, sedangkan penduduk Jalur Gaza melalui Mesir. Perjalanan dari Jalur Gaza ke Mekkah dimulai dari perlintasan darat Rafah, melewati bandara Kairo, dan dari sana menuju Bandara King Abdulaziz bin Saud di Jeddah, lalu ke Mekkah.
Setiap tahun, jutaan Muslim berkumpul di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Warga Palestina, terutama yang berada di Gaza yang terkepung, sering mengalami hambatan dan penundaan karena pembatasan Israel.
Melansir Al Jazeera, dalam persiapan terakhir pra-haji, Fathia al-Hassanat, 58, dari Khan Yunis selatan Jalur Gaza, mengungkapkan kegembiraannya untuk menunaikan ibadah haji setelah lama menunggu. “Perasaan saya tak terlukiskan. Saya telah berharap untuk melakukan haji selama bertahun-tahun. Alhamdulillah, nama saya muncul di undian tahun ini,” kata al-Hassanat, duduk di samping anak-anaknya yang berkumpul pada malam sebelum perjalanannya, dilansir Al Jazeerah.
Ahmed Abu al-Kass, 41, mencoba mendaftar haji lima tahun lalu tanpa hasil, tetapi tahun ini namanya muncul di daftar. “Ketika saya menerima panggilan telepon yang memberi tahu saya bahwa nama saya diterima untuk haji, saya menangis kegirangan,” kata Abu al-Kass. “Itu adalah momen yang luar biasa. Saya senang dengan suasana spiritual dalam haji, dan kami berharap kepada Tuhan bahwa haji kami akan diterima.”
3. Warga Palestina
Foto/Al Jazeera
Sekitar 6.600 orang dari Gaza dan Tepi Barat berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2023.
Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama, jemaah haji melakukan perjalanan dari Gaza selama empat hari, dengan 900 jemaah pada kelompok pertama, 900 pada kelompok kedua, 600 pada kelompok ketiga, dan 500 peziarah pada hari keempat.
Mereka yang bepergian dari Tepi Barat akan sampai ke Arab Saudi melalui Yordania, sedangkan penduduk Jalur Gaza melalui Mesir. Perjalanan dari Jalur Gaza ke Mekkah dimulai dari perlintasan darat Rafah, melewati bandara Kairo, dan dari sana menuju Bandara King Abdulaziz bin Saud di Jeddah, lalu ke Mekkah.
Setiap tahun, jutaan Muslim berkumpul di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Warga Palestina, terutama yang berada di Gaza yang terkepung, sering mengalami hambatan dan penundaan karena pembatasan Israel.
Melansir Al Jazeera, dalam persiapan terakhir pra-haji, Fathia al-Hassanat, 58, dari Khan Yunis selatan Jalur Gaza, mengungkapkan kegembiraannya untuk menunaikan ibadah haji setelah lama menunggu. “Perasaan saya tak terlukiskan. Saya telah berharap untuk melakukan haji selama bertahun-tahun. Alhamdulillah, nama saya muncul di undian tahun ini,” kata al-Hassanat, duduk di samping anak-anaknya yang berkumpul pada malam sebelum perjalanannya, dilansir Al Jazeerah.
Ahmed Abu al-Kass, 41, mencoba mendaftar haji lima tahun lalu tanpa hasil, tetapi tahun ini namanya muncul di daftar. “Ketika saya menerima panggilan telepon yang memberi tahu saya bahwa nama saya diterima untuk haji, saya menangis kegirangan,” kata Abu al-Kass. “Itu adalah momen yang luar biasa. Saya senang dengan suasana spiritual dalam haji, dan kami berharap kepada Tuhan bahwa haji kami akan diterima.”
tulis komentar anda