3 Cara Arab Saudi Menjadikan Haji sebagai Alat Politik dan Diplomasi di Panggung Global
Jum'at, 23 Juni 2023 - 12:05 WIB
Dia saat ini tinggal di kota al-Bab di pedesaan Aleppo. Dia kehilangan kedua kakinya dalam serangan udara oleh rezim Assad di kota Douma di Ghouta Timur pada tahun 2015.
“Saya akan berdoa kepada Allah pada hari berdiri di [Gunung] Arafah untuk menyediakan sarana bagi setiap Muslim untuk melakukan ritual haji, terutama orang-orang di Suriah utara,” tambah Ghazawi.
Foto/Arab News
Sebuah penerbangan yang membawa peziarah dari kelompok pemberontak Houthi Yaman meninggalkan ibu kota Sanaa menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya sejak 2014.
Sejumlah pemimpin Houthi ikut dalam penerbangan tersebut, termasuk Wakil Menteri Bimbingan Allama Fouad Naji dan negosiator Houthi Yahya al-Razami, lapor kantor berita Saba yang dikelola Houthi.
Ini adalah pertama kalinya para pemimpin Houthi terbang dari Sanaa ke Arab Saudi untuk haji sejak 2014.
Melansir Anadolu, Yaman dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa. Situasi meningkat ketika koalisi militer pimpinan Saudi memasuki perang pada tahun 2015 untuk membalikkan keuntungan militer Houthi dan mengembalikan pemerintah Yaman.
Sejak 2016, koalisi pimpinan Saudi memberlakukan blokade di bandara Sanaa sebagai bagian dari kampanye melawan pemberontak Houthi.
“Saya akan berdoa kepada Allah pada hari berdiri di [Gunung] Arafah untuk menyediakan sarana bagi setiap Muslim untuk melakukan ritual haji, terutama orang-orang di Suriah utara,” tambah Ghazawi.
2. Pemberontak Syiah Houthi
Foto/Arab News
Sebuah penerbangan yang membawa peziarah dari kelompok pemberontak Houthi Yaman meninggalkan ibu kota Sanaa menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya sejak 2014.
Sejumlah pemimpin Houthi ikut dalam penerbangan tersebut, termasuk Wakil Menteri Bimbingan Allama Fouad Naji dan negosiator Houthi Yahya al-Razami, lapor kantor berita Saba yang dikelola Houthi.
Ini adalah pertama kalinya para pemimpin Houthi terbang dari Sanaa ke Arab Saudi untuk haji sejak 2014.
Melansir Anadolu, Yaman dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa. Situasi meningkat ketika koalisi militer pimpinan Saudi memasuki perang pada tahun 2015 untuk membalikkan keuntungan militer Houthi dan mengembalikan pemerintah Yaman.
Sejak 2016, koalisi pimpinan Saudi memberlakukan blokade di bandara Sanaa sebagai bagian dari kampanye melawan pemberontak Houthi.
tulis komentar anda