5 Alasan Mengapa NATO Menolak Keras Ukraina Bergabung

Sabtu, 17 Juni 2023 - 11:55 WIB
Tetapi keengganan saat ini tidak berarti menutup pintu ke Ukraina secara permanen. Setelah perang usai, Ukraina masih dapat bergabung dengan aliansi tersebut, dengan Ukraina tetap menjadi anggota masa depan yang kredibel.

“Mari kita selesaikan konflik terlebih dahulu,” kata Jamie Shea, mantan Wakil Asisten Sekretaris Jenderal NATO. “Untuk saat ini, masalah utamanya adalah mempertahankan Ukraina sebagai negara yang berfungsi dan mengeluarkan pasukan Rusia dari wilayahnya.”

"Ayo masak makan malam hari ini dan khawatir tentang makan malam minggu depan nanti," tambahnya.



2. NATO Tidak Memerlukan Ukraina

NATO sudah berkomitmen untuk Ukraina.

Bersamaan dengan puluhan miliar euro dalam bantuan militer dan keuangan dari masing-masing negara anggota NATO, aliansi itu sendiri memberikan dukungan besar kepada Ukraina. Mereka juga mengoordinasikan bantuan bilateral dan pengiriman bantuan kemanusiaan dan non-mematikan.

“Sungguh ironis,” kata Shea. “Semua senjata yang mengalir (ke Ukraina) berarti bahwa, di satu sisi, Ukraina sudah memiliki jaminan keamanan NATO tanpa keanggotaan."

“Terkadang Anda bisa mendapatkan banyak keuntungan dari keanggotaan NATO tanpa benar-benar bergabung,” tambah Shea. Dia mencontohkan Kosovo, yang didukung oleh pasukan penjaga perdamaian dari aliansi tersebut pada akhir 1990-an.

Hal yang sama berlaku untuk ancaman nuklir, saran Prof Williams.

Menyusul komentar pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bahwa Rusia harus menggunakan senjata nuklir hasil rendah di Ukraina, Washington mengatakan akan membalas dengan keras, dengan mantan direktur CIA David Petraeus mengklaim AS akan memusnahkan pasukan Rusia di Ukraina dan menenggelamkan seluruh armada Laut Hitamnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More