Rusia akan Buka Kantor Cabang Kedubes di Yerusalem
Sabtu, 17 Juni 2023 - 08:30 WIB
MOSKOW - Rusia berencana mendirikan kantor cabang kedutaan besar (kedubes) di Yerusalem. Langkah itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia pada Jumat (16/6/2023).
Pos terdepan baru, yang oleh pernyataan resmi digambarkan sebagai "kantor cabang Bagian Konsuler Kedutaan Besar Rusia di Israel", memperkuat klaim Moskow atas tanah tempatnya berada.
Terletak di sudut jalan King George dan Ma'alot di pusat kota Yerusalem, properti yang saat ini menjadi tempat parkir itu akan menjadi tempat tinggal bagi diplomat Rusia serta ruang konferensi, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kemlu Rusia menggambarkan perjanjian yang ditandatangani dengan Yerusalem bulan lalu sebagai "pencapaian diplomatik".
“Kami percaya langkah ini sepenuhnya melayani kepentingan untuk lebih memperkuat hubungan ramah multifaset antara Rusia dan Israel, serta sejalan dengan arah negara kami yang tidak berubah menuju penyelesaian Timur Tengah yang adil,” papar pernyataan Kedutaan Besar Rusia pada Jumat.
Rusia mengklaim kepemilikan lusinan properti di Yerusalem, beberapa di antaranya terperosok dalam perselisihan hukum yang berkepanjangan.
Meski PM Israel Benjamin Netanyahu telah menjanjikan hal yang paling terkenal, Alexander Courtyard, pada Rusia, keputusannya dibatalkan di pengadilan pada tahun 2022.
Situasi tetap tidak terselesaikan meskipun ada permintaan pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada mantan PM Naftali Bennett tahun lalu.
Sejak Amerika Serikat (AS) memindahkan kedutaannya di Israel dari ibu kota Tel Aviv yang diakui secara internasional ke kota Yerusalem yang disengketakan pada tahun 2018, beberapa negara juga telah memindahkan kedutaan mereka di sana.
Negara yang memindahkan kedubesnya itu termasuk Guatemala dan Honduras, dengan beberapa negara lain yang menjanjikan mengikutinya.
Hongaria dikatakan sedang dalam proses memperluas kantor perdagangannya di Yerusalem menjadi status kedutaan, yang akan menjadikannya negara UE pertama yang melakukannya.
Pemerintah Hongaria tidak membenarkan atau membantah klaim Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen tentang rencana itu.
Meski Israel telah berusaha keras menghindari terlihat sebagai pihak yang memihak dalam konflik di Ukraina, negara tersebut telah memberikan suara untuk Kiev pada resolusi PBB dan menyumbangkan bantuan kemanusiaan dan pertahanan.
Sejauh ini, Israel tidak memasok sistem senjata yang sebenarnya ke Ukraina.
Pos terdepan baru, yang oleh pernyataan resmi digambarkan sebagai "kantor cabang Bagian Konsuler Kedutaan Besar Rusia di Israel", memperkuat klaim Moskow atas tanah tempatnya berada.
Terletak di sudut jalan King George dan Ma'alot di pusat kota Yerusalem, properti yang saat ini menjadi tempat parkir itu akan menjadi tempat tinggal bagi diplomat Rusia serta ruang konferensi, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kemlu Rusia menggambarkan perjanjian yang ditandatangani dengan Yerusalem bulan lalu sebagai "pencapaian diplomatik".
“Kami percaya langkah ini sepenuhnya melayani kepentingan untuk lebih memperkuat hubungan ramah multifaset antara Rusia dan Israel, serta sejalan dengan arah negara kami yang tidak berubah menuju penyelesaian Timur Tengah yang adil,” papar pernyataan Kedutaan Besar Rusia pada Jumat.
Rusia mengklaim kepemilikan lusinan properti di Yerusalem, beberapa di antaranya terperosok dalam perselisihan hukum yang berkepanjangan.
Meski PM Israel Benjamin Netanyahu telah menjanjikan hal yang paling terkenal, Alexander Courtyard, pada Rusia, keputusannya dibatalkan di pengadilan pada tahun 2022.
Situasi tetap tidak terselesaikan meskipun ada permintaan pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada mantan PM Naftali Bennett tahun lalu.
Sejak Amerika Serikat (AS) memindahkan kedutaannya di Israel dari ibu kota Tel Aviv yang diakui secara internasional ke kota Yerusalem yang disengketakan pada tahun 2018, beberapa negara juga telah memindahkan kedutaan mereka di sana.
Negara yang memindahkan kedubesnya itu termasuk Guatemala dan Honduras, dengan beberapa negara lain yang menjanjikan mengikutinya.
Hongaria dikatakan sedang dalam proses memperluas kantor perdagangannya di Yerusalem menjadi status kedutaan, yang akan menjadikannya negara UE pertama yang melakukannya.
Pemerintah Hongaria tidak membenarkan atau membantah klaim Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen tentang rencana itu.
Meski Israel telah berusaha keras menghindari terlihat sebagai pihak yang memihak dalam konflik di Ukraina, negara tersebut telah memberikan suara untuk Kiev pada resolusi PBB dan menyumbangkan bantuan kemanusiaan dan pertahanan.
Sejauh ini, Israel tidak memasok sistem senjata yang sebenarnya ke Ukraina.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda