Belajar dari Perang Ukraina, 6 Anggota NATO Rancang Jenis Baru Helikopter Militer
Selasa, 13 Juni 2023 - 15:01 WIB
BRUSSELS - Sekelompok enam negara anggota NATO berusaha mengembangkan helikopter multi-peran baru pada tahun 2035 untuk menyegarkan kembali kemampuan militer mereka.
Pabrikan senjata pun sudah menarik pelajaran dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina untuk mengembangkan konsep mesin helikopter baru.
Kabar ini dilaporkan situs web Amerika Serikat (AS) pada Senin (12/6/2023).
“Pada tahun 2022, Prancis, Jerman, Italia, Yunani, Belanda, dan Inggris berkomitmen USD28 juta untuk mengembangkan konsep baru pesawat helikopter baru dengan harapan Kanada akan bergabung dengan proyek bulan ini,” ungkap laporan tersebut mengutip juru bicara NATO dalam laporan tersebut.
Helikopter baru akan dikembangkan sebagai bagian dari program Next Generation Rotorcraft Capability (NGRC).
Ini akan membantu penyisipan dan ekstraksi pasukan operasi khusus, mengangkut kargo dan pasukan berukuran kecil dan menengah di medan perang, dan evakuasi medis serta operasi penyelamatan.
Menurut laporan tersebut, negara-negara peserta telah menyepakati ukuran dan karakteristik dasar helikopter baru, yang diharapkan memiliki jangkauan tanpa isi ulang bahan bakar lebih dari 1.025 mil (1.650 kilometer), daya tahan delapan jam, dan kapasitas muat antara 22.000 dan 37.500 pound (10.000 dan 17.000 kilogram).
“Airbus termasuk di antara beberapa produsen helikopter Eropa yang dihubungi para pejabat NATO selama tahap awal pengumpulan persyaratan,” ungkap laporan itu.
Amerika Serikat belum berpartisipasi dalam NGRC, tetapi mempertahankan saluran komunikasi dengan para peserta, menurut laporan tersebut.
Pabrikan senjata pun sudah menarik pelajaran dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina untuk mengembangkan konsep mesin helikopter baru.
Kabar ini dilaporkan situs web Amerika Serikat (AS) pada Senin (12/6/2023).
“Pada tahun 2022, Prancis, Jerman, Italia, Yunani, Belanda, dan Inggris berkomitmen USD28 juta untuk mengembangkan konsep baru pesawat helikopter baru dengan harapan Kanada akan bergabung dengan proyek bulan ini,” ungkap laporan tersebut mengutip juru bicara NATO dalam laporan tersebut.
Helikopter baru akan dikembangkan sebagai bagian dari program Next Generation Rotorcraft Capability (NGRC).
Ini akan membantu penyisipan dan ekstraksi pasukan operasi khusus, mengangkut kargo dan pasukan berukuran kecil dan menengah di medan perang, dan evakuasi medis serta operasi penyelamatan.
Menurut laporan tersebut, negara-negara peserta telah menyepakati ukuran dan karakteristik dasar helikopter baru, yang diharapkan memiliki jangkauan tanpa isi ulang bahan bakar lebih dari 1.025 mil (1.650 kilometer), daya tahan delapan jam, dan kapasitas muat antara 22.000 dan 37.500 pound (10.000 dan 17.000 kilogram).
“Airbus termasuk di antara beberapa produsen helikopter Eropa yang dihubungi para pejabat NATO selama tahap awal pengumpulan persyaratan,” ungkap laporan itu.
Amerika Serikat belum berpartisipasi dalam NGRC, tetapi mempertahankan saluran komunikasi dengan para peserta, menurut laporan tersebut.
(sya)
tulis komentar anda