Perang Sengit di Zaporizhzhia, Rusia Hancurkan 9 Tank Ukraina Termasuk 4 Leopard-2

Sabtu, 10 Juni 2023 - 21:12 WIB
Militer Ukraina tembakkan roket di dekat Bakhmut. Sementara Rusia klaim hancurkan sejumlah kendaraan tempur Ukraina pasokan Barat di Zaporizhzhia. Foto/Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
KYIV - Militer Rusia telah menghancurkan sembilan tank Ukraina, termasuk empat Leopard-2 buatan Jerman dalam perang sengit selama 24 jam terakhir di Wilayah Zaporizhzhia.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (10/6/2023) mengatakan pasukan Moskow berhasil menghalau upaya pasukan Kyev untuk bergerak maju.

"Selama 24 jam terakhir, Ukraina telah melanjutkan upaya sia-sia untuk melakukan operasi ofensif di Wilayah Zaporizhzhia Rusia, di selatan Republik Rakyat Donetsk dan dekat kota Artyomovsk," kata juru bicara kementerian tersebut, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, seperti dilansir Russia Today.





Zaporizhzhia sebelumnya adalah wilayah Ukraina, namun melepaskan diri dan bergabung dengan Rusia melalui referendum. Ukraina dan sekutu Baratnya tidak mengakui referendum tersebut dan menganggapnya sebagai aneksasi ilegal.

Konashenkov mengatakan, di Wilayah Zaporizhzhia, pasukan darat, artileri, dan penerbangan Rusia menangkis dua serangan oleh unit besar Ukraina yang didorong oleh tank di daerah desa Yablonevo dan Novopokrovka.

"Dua dari konvoi lapis baja Kyiv diserang di dekat pemukiman Novodanilovka dan Malaya Tokmachka," katanya. "Ada juga tiga serangan Ukraina yang lebih kecil di wilayah tersebut, yang juga tidak berhasil."

"Selain sembilan tank, pasukan Kyiv juga menurunkan sebelas [kendaraan] pengangkut personel lapis baja, yang meliputi lima kendaraan tempur Bradley yang dipasok Amerika Serikat, 14 mobil lapis baja dan howitzer self-propelled Caesar buatan Prancis," kata Konashenkov.

Dia menambahkan bahwa kerugian militer Ukraina dalam hal tenaga selama pertempuran baru di Wilayah Zaporizhzhia telah mencapai hingga 300 tentara.

Pemerintah maupun militer Ukraina belum berkomentar. Mereka mengadopsi kebijakan bungkam, terutama dalam upaya serangan balasan menggunakan senjata Barat.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More