3 Alasan Israel dan AS Takut dengan Misil Hipersonik Iran
Sabtu, 10 Juni 2023 - 10:17 WIB
Israel, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab menggunakan sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS, dan Arab Saudi dan UEA juga menggunakan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dapat mencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah di ketinggian. ketinggian. THAAD digunakan dalam pertempuran untuk pertama kalinya pada Januari 2022 ketika rudal Houthi diluncurkan melawan UEA.
“Ada kemungkinan Patriot mampu menembak jatuh rudal Fattah, tetapi sulit untuk mengatakan dengan pasti karena masih banyak hal yang tidak diketahui dengan kedua sistem tersebut,” kata Krzyzaniak. “Laporan dari Ukraina menunjukkan Patriot telah menembak jatuh rudal Kinzhal Rusia, yang mirip dengan Fattah karena dapat bermanuver dengan kecepatan tinggi.”
Namun dia mencatat bahwa Patriot yang dikerahkan di Arab Saudi gagal menembak jatuh beberapa rudal yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman “meskipun itu tidak terlalu canggih.”
“Bahkan sistem pertahanan misil yang berkemampuan tinggi dapat 'gagal' jika berada di lokasi yang salah, jika radarnya menghadap ke arah yang salah, jika misil terbang terlalu rendah untuk dapat dideteksi, atau jika terlalu banyak misil dalam satu serangan," ujarnya.
Negara-negara Teluk Arab telah lama memperdebatkan program rudal Iran untuk menjadi bagian dari pembicaraan negara-negara Barat dengan Teheran mengenai program nuklirnya, dengan alasan bahwa proyektil tersebut menimbulkan ancaman yang lebih langsung terhadap keselamatan mereka. Musuh Arab Iran di wilayah tersebut telah mulai berdamai dengan Republik Islam akhir-akhir ini, secara signifikan mengurangi potensi konflik di Teluk Persia.
Rubin, mantan pejabat pertahanan Israel, mengatakan dia yakin bahwa bahkan jika Israel tidak memiliki kemampuan untuk melindunginya sekarang. “Kami akan dapat mempertahankan diri (di masa depan),” ujarnya.
(ahm)
tulis komentar anda