Israel Akui Kehebatan Rudal Hipersonik Iran yang Sulit Dicegat
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Para analis media dan komentator di Israel telah membahas rudal hipersonik baru Iran yang diresmikan pada Selasa (6/6/2023) oleh Panglima Korps Garda Revolusi Islam Mayor Jenderal Hossein Salami.
Mereka mengakui rudal hipersonik Fattah memberi Iran keunggulan militer yang "signifikan" di wilayah Timur Tengah.
Menurut Nir Dvori, pengamat militer di Channel 12 Israel, rudal itu akan "sulit dideteksi, diamati, dan dicegat."
Komentator urusan Arab di saluran itu, Ohad Hamo, mengatakan rudal Iran adalah langkah lain untuk "menghalangi" Israel meluncurkan segala jenis serangan militer terhadap Republik Islam.
Dia juga menunjukkan rudal Fattah akan sulit dicegat karena kecepatannya Mach 13 dan kemampuan manuvernya.
"Tidak ada sistem pertahanan rudal yang bisa mengenainya. AS tidak memiliki rudal hipersonik, hanya China dan Rusia yang memilikinya,” ungkap dia.
“Pengungkapan rudal hipersonik Fattah oleh Iran adalah pesan untuk Israel,” papar surat kabar Israel Maariv.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan kepada mereka yang hadir pada upacara peluncuran rudal pada Selasa, "Kami tahu pencapaian ini membuat musuh kami marah, tetapi kami mengatakan kepada mereka, matilah dalam kemarahan Anda, karena pencapaian ini membuat rakyat Iran bahagia. Kekuatan yang dicapai adalah karya ilmiah dan lokal yang jauh dari tekanan asing."
Raisi bersikeras pasukan penangkal Iran murni defensif, tidak pernah ofensif. “Ini adalah titik kekuatan yang berkontribusi dalam membangun keamanan di kawasan,” tegas dia.
“Rudal ini berarti bahwa kawasan tersebut akan aman dari pelaku kejahatan dan agresi asing. Pesan bagi mereka yang berpikir untuk menyerang Iran adalah bahwa Republik Islam adalah negara yang kuat dan kekuatannya bertujuan mendukung rakyat Iran dan orang-orang tertindas di dunia," pungkas dia memperingatkan Israel dan sekutu Baratnya.
Mereka mengakui rudal hipersonik Fattah memberi Iran keunggulan militer yang "signifikan" di wilayah Timur Tengah.
Menurut Nir Dvori, pengamat militer di Channel 12 Israel, rudal itu akan "sulit dideteksi, diamati, dan dicegat."
Komentator urusan Arab di saluran itu, Ohad Hamo, mengatakan rudal Iran adalah langkah lain untuk "menghalangi" Israel meluncurkan segala jenis serangan militer terhadap Republik Islam.
Dia juga menunjukkan rudal Fattah akan sulit dicegat karena kecepatannya Mach 13 dan kemampuan manuvernya.
"Tidak ada sistem pertahanan rudal yang bisa mengenainya. AS tidak memiliki rudal hipersonik, hanya China dan Rusia yang memilikinya,” ungkap dia.
“Pengungkapan rudal hipersonik Fattah oleh Iran adalah pesan untuk Israel,” papar surat kabar Israel Maariv.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan kepada mereka yang hadir pada upacara peluncuran rudal pada Selasa, "Kami tahu pencapaian ini membuat musuh kami marah, tetapi kami mengatakan kepada mereka, matilah dalam kemarahan Anda, karena pencapaian ini membuat rakyat Iran bahagia. Kekuatan yang dicapai adalah karya ilmiah dan lokal yang jauh dari tekanan asing."
Raisi bersikeras pasukan penangkal Iran murni defensif, tidak pernah ofensif. “Ini adalah titik kekuatan yang berkontribusi dalam membangun keamanan di kawasan,” tegas dia.
“Rudal ini berarti bahwa kawasan tersebut akan aman dari pelaku kejahatan dan agresi asing. Pesan bagi mereka yang berpikir untuk menyerang Iran adalah bahwa Republik Islam adalah negara yang kuat dan kekuatannya bertujuan mendukung rakyat Iran dan orang-orang tertindas di dunia," pungkas dia memperingatkan Israel dan sekutu Baratnya.
(sya)