Putin Sebut Serangan Bendungan Kakhovka Tindakan Biadab
Kamis, 08 Juni 2023 - 03:24 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya buka suara atas penghancuran bendungan Kakhovka di Wilayah Kherson. Dia menuduh Ukraina dan pendukung Baratnya berjudi di jalur eskalasi yang berbahaya.
Berbicara kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon pada hari Rabu, kepala negara Rusia itu mengutip sebagai contoh tindakan biadab menghancurkan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di wilayah Kherson.
Menurut Putin, ini telah menyebabkan bencana ekologis dan kemanusiaan yang besardi hilir.
"Ukraina melakukan kejahatan perang (dan) secara terbuka menggunakan metode teroris, termasuk di tanah Rusia. Semua ini dibantu dan didukung oleh kekuatan Barat," kata Putin seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (6/8/2023).
Pada hari Selasa, perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuduh rezim Kiev melakukan plot teroris. Dia menambahkan, ada indikasi aksi sabotase itu sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Menurut diplomat Rusia itu, Kiev mengambil langkah drastis dengan membebaskan pasukannya untuk serangan balasan di tempat lain, serta membalas dendam pada Crimea atas pilihan mereka yang mendukung Rusia dan membiarkan penduduk Crimea tanpa air.
Nebenzia menolak peristiwa itu versi Ukraina, yang menyebut pasukan Rusia meledakkan bendungan. Nebenzia menyebut hal itu sebagai kampanye disinformasi yang terkoordinasi dengan baik.
Berbicara kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon pada hari Rabu, kepala negara Rusia itu mengutip sebagai contoh tindakan biadab menghancurkan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di wilayah Kherson.
Menurut Putin, ini telah menyebabkan bencana ekologis dan kemanusiaan yang besardi hilir.
"Ukraina melakukan kejahatan perang (dan) secara terbuka menggunakan metode teroris, termasuk di tanah Rusia. Semua ini dibantu dan didukung oleh kekuatan Barat," kata Putin seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (6/8/2023).
Pada hari Selasa, perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuduh rezim Kiev melakukan plot teroris. Dia menambahkan, ada indikasi aksi sabotase itu sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Menurut diplomat Rusia itu, Kiev mengambil langkah drastis dengan membebaskan pasukannya untuk serangan balasan di tempat lain, serta membalas dendam pada Crimea atas pilihan mereka yang mendukung Rusia dan membiarkan penduduk Crimea tanpa air.
Nebenzia menolak peristiwa itu versi Ukraina, yang menyebut pasukan Rusia meledakkan bendungan. Nebenzia menyebut hal itu sebagai kampanye disinformasi yang terkoordinasi dengan baik.
tulis komentar anda