Militan Boko Haram Bunuh Lima Sandera, Termasuk Relawan
Jum'at, 24 Juli 2020 - 01:23 WIB
ABUJA - Militan Boko Haram telah membunuh lima sandera, termasuk empat pekerja bantuan, yang diculik bulan lalu di timur laut Nigeria . Hal itu diungkapkan seorang juru bicara PBB kepada CNN.
"Para pekerja bantuan itu berasal dari berbagai lembaga kemanusiaan, dan seorang anggota personil keamanan yang bekerja dengan tim itu termasuk di antara para sandera," kata juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Bantuan Kemanusiaan, Eve Sabbagh, seperti dikutip dari kantor yang berbasis di Amerika Serikat itu, Jumat (24/7/2020).
PBB mengatakan telah berusaha untuk mengamankan pembebasan para pekerja sejak Juni - ketika mereka diculik di sebuah penghalang jalan saat melakukan perjalanan antara kota Monguno dan Maiduguri, Ibu Kota negara bagian Borno.(Baca: Tembak Mati Polisi, Geng Bersenjata Nigeria Culik 4 Pekerja China )
koordinator badan PBB di Nigeria, Edward Kallon mengatakan, pekerja bantuan semakin menjadi sasaran kelompok-kelompok bersenjata dalam serangan kekerasan di kawasan itu.
"Saya mengutuk keras semua kekerasan yang menargetkan pekerja bantuan dan warga sipil yang mereka bantu. Saya juga terganggu dengan jumlah pos pemeriksaan kendaraan ilegal yang didirikan oleh kelompok-kelompok bersenjata non-negara di sepanjang rute pasokan utama," kata Kallon dalam pernyataan itu.
Komite Penyelamatan Internasional mengatakan sangat sedih dengan berita itu, dan salah satu stafnya termasuk di antara mereka yang terbunuh.
"Kami mengutuk tindakan biadab ini," kata agensi itu, menyerukan kepada para pembunuh untuk mengembalikan jenazah pekerja ke keluarganya.(Baca: Horor, 30 Tewas Terpanggang dalam Mobil Dibakar Milisi Nigeria )
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, juga telah mengirimkan ucapan simpatinya kepada keluarga pekerja dan badan-badan tersebut, kata pembantu media-nya Garba Shehu dalam sebuah pernyataan.
Buhari mengatakan para pekerja dibunuh oleh anggota Boko Haram dan berjanji bahwa pemerintahannya sedang berupaya untuk "memusnahkan" para militan dari wilayah timur laut negara itu.
"Para pekerja bantuan itu berasal dari berbagai lembaga kemanusiaan, dan seorang anggota personil keamanan yang bekerja dengan tim itu termasuk di antara para sandera," kata juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Bantuan Kemanusiaan, Eve Sabbagh, seperti dikutip dari kantor yang berbasis di Amerika Serikat itu, Jumat (24/7/2020).
PBB mengatakan telah berusaha untuk mengamankan pembebasan para pekerja sejak Juni - ketika mereka diculik di sebuah penghalang jalan saat melakukan perjalanan antara kota Monguno dan Maiduguri, Ibu Kota negara bagian Borno.(Baca: Tembak Mati Polisi, Geng Bersenjata Nigeria Culik 4 Pekerja China )
koordinator badan PBB di Nigeria, Edward Kallon mengatakan, pekerja bantuan semakin menjadi sasaran kelompok-kelompok bersenjata dalam serangan kekerasan di kawasan itu.
"Saya mengutuk keras semua kekerasan yang menargetkan pekerja bantuan dan warga sipil yang mereka bantu. Saya juga terganggu dengan jumlah pos pemeriksaan kendaraan ilegal yang didirikan oleh kelompok-kelompok bersenjata non-negara di sepanjang rute pasokan utama," kata Kallon dalam pernyataan itu.
Komite Penyelamatan Internasional mengatakan sangat sedih dengan berita itu, dan salah satu stafnya termasuk di antara mereka yang terbunuh.
"Kami mengutuk tindakan biadab ini," kata agensi itu, menyerukan kepada para pembunuh untuk mengembalikan jenazah pekerja ke keluarganya.(Baca: Horor, 30 Tewas Terpanggang dalam Mobil Dibakar Milisi Nigeria )
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, juga telah mengirimkan ucapan simpatinya kepada keluarga pekerja dan badan-badan tersebut, kata pembantu media-nya Garba Shehu dalam sebuah pernyataan.
Buhari mengatakan para pekerja dibunuh oleh anggota Boko Haram dan berjanji bahwa pemerintahannya sedang berupaya untuk "memusnahkan" para militan dari wilayah timur laut negara itu.
tulis komentar anda